Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fragmen Kebodohan

7 September 2020   15:45 Diperbarui: 7 September 2020   15:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apa yang terlintas di pikiranmu, hingga kau menganggap orang-orang begitu bodoh, mengeluarkan kata yang merobek dan menusuk luka, menggoreskan harga diri, dan kini kau diam di antara lolongan orang-orang di belakangmu.

terus terang aku tak mengerti, orang sepintar kau bisa melontarkan kata yang menyayat hati, apa yang telah merasukimu? tidakkah kau baca sejarah, bagaimana orang-orang di negeri itu lebih pancasila daripada dirimu sendiri?

kau berani bermain-main di tengah keterpurukan, mungkin karena kau mewarisi darah kakekmu, atau juga karena kau keturunan ibumu yang menyandang nama kakekmu, kalau bukan karena itu apakah kau akan seperti saat ini?

sadarkah kau? kau telah membodohi dirimu sendiri, yang entahlah apakah akan menghancurkanmu? lantas ketenaranmu menghilang secepat angin? lalu tersungkur dalam kepedihan? bersama sekelumit kebodohan yang kau genggam?

aku jadi ingin tertawa, ya menertawakanmu! saat kau kembali terjebak oleh kisah kebodohan masa lalumu, ketika kau berpura-pura terlihat pintar, tapi nyatanya kau lebih memilih menjadi bodoh. lalu ke mana otakmu? aku bertanya padamu. ya, padamu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun