Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"eSambelin", Diplomasi Sambal ala Cak Mono yang Mulai Mendunia

2 September 2020   08:14 Diperbarui: 3 September 2020   05:36 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Agus Sudharmono. Seorang ASN di Kementerian Koperasi dan UKM. Saya biasanya memanggilnya dengan Mas Mono, dan terkadang Bos Mono. Umurnya mungkin lebih muda beberapa tahun dari saya.

Saya mengenalnya sejak Kementerian Koperasi dipimpin oleh Ali Marwan Hanan (2004). Berarti sudah 16 tahun lamanya saya berkawan. Lama juga kan?

Sejak saya mengenalnya dari awal jumpa, ia orang yang ramah, baik, rendah hati, humoris, dan suka menolong. Apa yang saya atau yang lain butuhkan dengan sigap ia membantu. Tidak heran, banyak yang menyukai gayanya dalam pergaulan. Cepat akrab dan mudah merangkul.

Kawan saya ini penyuka sambal. Hobinya makan sambal. Untung saja mulutnya "tidak pedas". Meski mulutnya dipenuhi sambal, tidak ada tuh dari mulutnya ke luar kata-kata pedas yang sepedas sambal racikannya. Hahaha... 

Ia kerap bikin sambal sendiri. Belanja sendiri. Meraciknya sendiri. Diulek sendiri. Mengolahnya sendiri. Pokoknya serba sendiri. Ternyata kawan saya ini pintar masak juga ya. Lazimnya, memasak kan identik dengan urusan domestik perempuan, tapi di tangan kawan saya ini ah itu tidak berlaku.

Nah, sambal hasil olahannya ini kerap dibawanya dalam setiap kesempatan kongkow-kongkow bersama kawan-kawannya. Ia kerap menyebutnya dengan kegiatan "Diplomasi Sambel". 

Ternyata, dari iseng-iseng ini, banyak yang menyukai sambal buatannya. Ia lantas iseng memvideokan proses pembuatannya.

"Saya videokan proses pembuatan sambel ini. Dari masih berbentuk bahan baku hingga sudah menjadi sambel. Iseng-iseng juga saya masukkan ke botol, seperti produk-produk sambel lainnya yang sudah ada di pasaran," cerita Darmono.

Dokumentasi Agus Sudharmono
Dokumentasi Agus Sudharmono

Usai video tadi diupload ke media sosial, Darmono banjir pesanan, tepatnya pada 14 Februari 2020. Sesuatu yang sama sekali tidak disangka-sangkanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun