Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Lelaki Pecundang

30 Agustus 2020   16:45 Diperbarui: 30 Agustus 2020   17:01 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

usai menghabiskan petang
lelaki itu merebah terlentang
beralaskan bongkahan batang
kedua tangannya merentang

dilihatnya langit berhiaskan gemintang
dan bulan berada di garis lintang
ia pun membisiki bintang
meski jauh di langit membentang

"aku ingin bercerita tentang
kerinduan yang selalu datang."
ia ingin berteriak lantang
atas sesak yang merintang

berkisah cintanya bagaikan gelombang
yang selalu terseret riak yang bercabang
entah akankah berada di ambang
perpisahan yang kian terlambang?

ia biarkan kegalauan terbang
menghilang bersama bimbang
dan akan ia pertahankan si kembang
tetap bersama sang kumbang

dirinya bukan lelaki pecundang
ia pastikan akan segera bertandang
melamarnya dengan hati berdendang
bersama iringan tetabuhan gendang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun