Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Giring Jadi Capres 2024, Begini Analisis Saya

27 Agustus 2020   22:08 Diperbarui: 27 Agustus 2020   21:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau berkaca pada pada Pilpres 2004 yang dimenangi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, bisa jadi Giring seberuntung SBY. Kala itu, SBY begitu digandrungi dan diidolakan oleh emak-emak yang melihat wajah tampan dan gagah SBY (termasuk saya juga).

Tahulah komposisi jumlah perempuan di Indonesia lebih banyak daripada pria. Jadi, wajar saja para emak mencoblos pasangan SBY yang saat itu euforia terhadap sosok SBY.

Jadi, Giring bisa mempelajari bagaimana strategi pemenangan pilpres pada 2004 itu. Euforia anak muda sudah ada dalam genggaman. Tinggal bagaimana memolesnya agar "jualannya" laku. Siapa tahu bisa mengantongi suara terbanyak. Tidak ada yang tahu kan bagaimana nanti?

Tapi tunggu dulu. Bisa jadi pesaingnya sesama anak muda juga. Lihat saja, nanti ada lembaga survei politik yang merilis siapa  
anak-anak muda yang layak meramaikan bursa capres. Survei seperti yang sudah-sudah. Kalau akhirnya ini kejadian, sudah bisa dipastikan suara anak muda akan terpecah.

Itu sebabnya, meski terlalu dini Giring pun mengumumkan dirinya sebagai capres mendatang. Lebih cepat dari partai-partai lain yang masih "bergerilya dalam senyap". Kalau menurut saya sih di sini Giring sedang "berjualan". Ya tentu saja "menjual dirinya sendiri".

Dia ingin melihat seberapa antusias anak-anak muda mendukungnya. Kalau kira-kira "jualannya" tidak laku, mungkin Giring akan berubah pikiran. Ini kan baru hitungan hari belum bisa ada gambaran utuh seberapa besar dukungan anak muda kepada dirinya. Kalau perlu Giring melakukan survei biar dia bisa memetakan suara.

Namun, di sisi lain Giring juga diuntungkan oleh dirinya yang tanpa beban. Bukan warisan masa lalu, bukan juga "keturunan" presiden masa sebelumnya. Jadi, ini bisa menjadi nilai tambah buat Giring buat menyakinkan publik bahwa dia cukup bisa diperhitungkan.

Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam kesempatan jumpa pers virtual, Rabu (26/8/2020), mengaku yakin dapat melewati tiap tantangan dalam pencalonan presiden berbekal dukungan keluarga dan etos kerja dirinya. Yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

"Saya tahu bahwa pencalonan ini memang tidak gampang, tapi saya yakin insyaallah dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas saya bisa melewati ini semua," kata dia.

"Saya tahu ini juga akan berat buat keluarga saya, tapi setelah diskusi panjang lebar dengan Cyntia, ibu saya, mereka memberikan dukungan yang luar biasa," tambahnya sebagaimana dilansir sejumlah media.

Memimpin negeri yang berpenduduk 260 juta jiwa, menurut saya, tidak bisa hanya bermodalkan "usia muda" atau juga "semangat". Persoalan di negeri ini bagaikan benang kusut yang tak hanya bisa diurai oleh presiden "anak muda". Beda ketika  mengurusi rumah tangga. Di sini, sepertinya, kita bisa paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun