Biasanya saya kalau ke Tasikmalaya, Jawa Barat, lebih sering lewat perjalanan darat (naik mobil pribadi, maupun kendaraan umum). Terkadang jalan sendiri, bersama keluarga besar saya, atau kawan saya.Â
Kebetulan adiknya ayah saya tinggal di sekitaran sini. Lebih tepatnya Rancah, Pataka, Ciamis. Tapi agak jauhan lagi sih dari Tasikmalaya. Sekitar 2 jam perjalananlah.
Nah, kalau lewat darat dari Kota Depok membutuhkan waktu tempuh sekitar 7-8 jam. Jika perjalanan diwarnai kemacetan, waktu tempuh bisa menjadi lebih lama lagi.Â
Terbayang pegalnya kan? Belum lagi jalanannya yang naik turun, memutari pegununggan, dan belokan super tajam. Lebih pegal lagi kalau ke sananya naik kendaraan umum semacam bus dan elf.Â
Saya sudah merasakan "tersiksanya". Tidak ada enak-enaknya. Mau "berisik" (karena jalan bersama kawan) tidak enak sama penumpang yang lain. Belum lagi kalau duduknya terpisah. Jadi sepanjang perjalanan banyak diamnya. Apa enaknya coba? Hahaha...
Kejadian itu saat saya mengajak dua kawan sekantor saya jalan-jalan ke Pantai Pangandaran. Karena saya yang mengajak, berarti saya yang mengakomodasi perjalanan ini.Â
Dua kawan saya ini jarang banget melihat "dunia luar". Yang dilihat hanya Depok dan Depok lagi. Sempit banget kan? Nah makanya saya ajak jalan-jalan biar matanya melek. Hahaha...
Tapi itu dulu banget. Saat saya masih jomblo. Masih sendiri. Jadi masih leluasa ke mana-mana.Â
Kalau sekarang-sekarang sih sudah jarang banget. Paling juga pas momen Idul Fitri bersilaturahmi dengan keluarga adik-adik ayah saya. Kebetulan makam kakek nenek saya yang tak lain orangtua ayah saya, tak begitu jauh dari kediaman paman saya.Â
Jadi sekalian ziarah sekalian berwisata juga. Karena di daerah pesisir selatan Jawa Barat yang berbatasan dengan kabupaten Banjar dan Ciamis ini punya banyak tempat wisata unik. Selain pantai Pangandaran, ada juga Green Canyon, Sungai Citumang, dan masih banyak lainnya.