lelaki tua penarik dokar
duduk berkidung di atas tikar
di pundaknya sarung melingkar
ia termenung, ke mana akar?
yang biasa menemani saat berkelakar
ia merasa hidup kian sukar
tapi penguasa saling bertengkar
main sikut, main cakar
mirip duri di semak belukar
"apa kalian pura-pura lupa atas ingkar?"
kala senyum anak-anak tak lagi mekar
dan tubuh para bapak yang tak lagi kekar
saat derita banyak ibu tak lagi tertakar
ketika tangis berurai di mata sekar
apakah nasib mereka bisa bertukar?
perbuatan-perbuatan mungkar
kebohongan-kebohongan yang terbongkar
terlihat jelas tipu muslihat dan makar
namun nyatanya para laskar
tak jua bisa menyeretnya ke dalam sangkar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H