Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Sekantong Plastik

10 Juli 2020   16:57 Diperbarui: 10 Juli 2020   16:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di bawah hujan rintik-rintik
berserakan kantong plastik
warnanya cantik-cantik
ada juga yang berhiaskan motif batik
tapi keberadaamu dikritik
manfaatmu pun tak bisa lagi dipetik?

saat saya membeli kosmetik
untuk si sulung putik
yang berbulu mata lentik
supaya tubuhnya harum aromatik
saya pun taruh ke dalam kantong belanja kain artistik

ikan, daging ayam, daging itik
saya jadi tergelitik
bagaimana bisa diotak atik?
bisakah tak terbungkus dalam sekantong plastik?
tanpa membasahi setitik demi setitik?
bisakah ada di rumah dengan sekali jari menjentik?

kantong plastik bukan lagi urusan logistik
kerap digunakan bukan karena fanatik
terbiasa menampung sampah domestik
memilah yang anorganik dan organik
hingga kemasan bekas obat dari apotik

sepertinya memang butuh taktik
perlu kemauan keras bukan lagi politik
ketika kelebihan sampah plastik
membuat kura-kura hingga burung gelatik
mati dengan mata mendelik

ini harus kita jadikan pemantik
waktu yang terus berputar setiap detik
jangan sampai membuat kita tak berkutik
ketika tak ada lagi keindahan yang eksotik
lalu tenggelam dalam kesedihan yang dramatik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun