kesedihanku teramat mendalam, kala aku harus kehilangan dirimu, hari-hariku seolah tak berhias.Â
yang aku lihat hanya warna kelabu. seperti awan mendung yang bergelayut di wajah langit.
kamu yang aku cinta lambat laun menghilang. tak tersentuh olehku. mungkin tak akan bisa lagi. hanya sebatas ilusi.
aku tak tahu kabarmu lagi. hanya samar-samar terbaca, terlihat, terdengar. itu pun dari langit.Â
entah apakah juga kamu tahu kabarku? hitungan hari, hitungan bulan, kamu lama tak menyapaku.Â
mungkin kamu ingin menghindariku? seharusnya tak usah aku cari kamu.Â
biarkan saja dirimu menghilang. seperti waktu itu. tanpa pesan, tanpa jejak. aku biarkan saja kerinduanku ini,Â
semakin mengkristal di lubuk hati. tak perlu ku tunjukkan kilaunya. mengendap.
aku memang mencintaimu, aku  juga ingin selalu di dekatmu, bersamamu walau hanya sekejab, sudah cukup buatku bahagia.Â
mendengar suaramu, sudah mampu menghibur laraku, mengobati rasa rinduku.
kalau kamu ingin meninggalkanku, tinggalkanlah. jika kamu ingin lupakanku, lupakanlah.Â