Saya tidak ditanya-tanya kondisi kesehatan saya seperti pertanyaan "apakah saya batuk?", "apakah tenggorokan saya sakit?", "apakah saya sesak napas?", "apakah saya pernah kontak dengan pasien Covid-19?"
Sangat berbeda ketika saya kontrol di RS Hermina Depok. Sebelum saya masuk ke dalam rumah sakit dan sudah berada dalam ruangan tunggu, saya harus mengikuti sejumlah protokol kesehatan.
Apakah karena sekarang kita tengah menjalani fase "new normal"? Entahlah. Lalu tangan saya oleh petugas dikasih stempel. Entah apa yang tercetak. Tak terbaca oleh saya. Warnanya tipis. Saya perhatikan seperti tertulis "dewas", mungkin "dewasa"?
Lalu saya menyusuri koridor menuju radioterapi. Saya lewati bagian radiologi. Suasananya juga sepi. Benar-benar lengang. Ah tidak seperti biasanya.Â
Jadi sepertinya saya tak perlu menunggu lama. Setelah mendapat nomor antrian, ketika berkas tengah disiapkan petugas, dan saat di bagian admisi, semua prosedur itu hanya membutuhkan waktu 20 menit. Tak ada drama melalui antrian panjang.
Saat nama saya dipanggil dokter pun saya tidak perlu menunggu terlalu lama. Saya senang. Berarti saya bisa menghindari "pemandangan yang mengerikan" di kereta di saat jam pulang kantor (?).
***
Saya kembali menyusuri jalan yang basah karena hujan. Pemandangan begitu lengang. Jalanan terlihat tidak ramai. Pas sampai di peron atas stasiun Cikini, kereta tujuan Bogor tengah berhenti.
Saya pun bergegas masuk. Dan...sepi! Ya saya senang dong. Mau duduk di mana saja terserah. Mau foto-foto berbagai gaya juga terserah. Mau jalan mondar mandir pun sepertinya boleh.
Kalau melihat keadaan yang sudah saya lalui hari ini, sepertinya pergi agak siang menjadi waktu yang tepat untuk naik kereta yang nyaman tanpa ribet dan tak perlu melalui proses "drama" menyedihkan.