Mohon tunggu...
Neng Ravenalia Supriadi
Neng Ravenalia Supriadi Mohon Tunggu... lainnya -

ich kann, weil ich will, was ich muss..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(FSC) Kepada Suamiku

13 Agustus 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dear suamiku

Kadang terlintas dalam benakku bahwa kamu telah salah memilih aku sebagai pasangan jiwamu dan tulang rusukmu.Kadang terpikir juga dalam benakku kalau aku telah menganggu ketentraman dan kenyaman serta pergaulanmu sehari-hari. Aku yang kala itu takut akan kehilangan kasih sayang serta sentuhan lembutmu yang akan  berubah menjadi angkara murka serta kemarahanmu.

Suamiku,

Tak jarang kamu abaikan aku disaat kamu sibuk dengan segala pekerjaan dan pergaulanmu.Tapi aku rela karena itu demi masa depan dan kebaikan kita bersama. Dan aku juga rela kamu tinggalkan berhari-hari seorang diri dikala kamu harus tugas di luar kota. Namun terlepas dari semua itu, Kamu lupa kalau aku juga butuh perhatianmu. Kadang kucari perhatianmu ternyata kelihatan salah dimatamu. Kalaulah kamu melihat kesalahan aku semoga kamu juga bisa lihat kelebihanku. Bukankah kita telah diikat dalam ikatan suci perkawinan yang diredhai ALLAH SWT dan ALLAH SWT berkata pergaullah mereka  isterimu dengan baik mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Suamiku,

Bukankah kamu tahu bahwa di dunia fana ini tidak ada yang sempurna, kesempurnaan itu hanya milik ALLAH SWT, jadi mengapa kamu tidak bisa melihat sisi-sisi kekuranganku dan berusaha menyempurnakan dengan kelebihanmu. jangan kamu berpikir dan berusaha menjadikan aku sempurna dan bila itu tidak bisa aku penuhi, aku tidak ingin melihat ketidak puasan dalam dirimu terhadapku, karena aku juga punya batas kemampuan.

Suamiku,

Ada kalanya aku melakukan kesalahan yang mungkin tidak sengaja aku lakukan , janganlah ini menjadi amarah bagimu. Karena mungkin waktu itu kamu menginginkan aku jadi yang sempurna.itu bertanda keegoisanmu telah bersemayam dihatimu. Padahal kamu tahu bahwa Rasulullah tidak pernah berlaku kasar terhadap isteri-isterinya. Bukankah dalam kehidupan kita sebagai muslim Rasulullah adalah contoh dalam kehidupan kita.

Suamiku

Apakah kamu tahu apa yang akan kamu terima dari  Allah di akhirat kelak?  Apakah kamu tahu  anugerah yang akan diberikan ALLAH SWT  kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Coba di renungi , “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun