Mohon tunggu...
Isti
Isti Mohon Tunggu... Relawan - https://zonapsiko.wordpress.com

Not verified

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asimilasi Napi? Aneh!

19 April 2020   16:41 Diperbarui: 24 April 2020   21:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini, saya mendengar sudah ada 3 kendaraan motor yang hilang dicuri. Beberapa hari sebelumnya, saat saya berjemur sambil menyelam minum air. Karena berjemur bersama beberapa orang-tetap jaga jarak yaaa- kalau pelaku curanmor kembali beraksi di daerah saya. Hadjuuuh... Rupanya bukan hanya berita di televisi saja. Kiranya terjadi juga di dunia nyataku. 

Saat itu ada dua korbannya. Motor yang satu bisa kembali dan satunya lagi raib. Pelakunya pemuda desa sebelah yang baru saja dilepas dari penjara, asimilasi katanya. Para Napi dikembalikan ke keluarganya mengingat kondisi pandemi corona yang semakin meluas.

Hmmm. Aneh juga sih? Kok malah dilepas itu para napi. Di tengan suasana sulit lagi. Dampaknya ya gini, bukannya insaf malah berulah lagi mencari jalan pintas untuk dapat uang. Jadi mantan napi saja susah cari uang, apalagi dalam masa di rumah aja. Yang ada, nekat! Jadi maling lagi! Dasar lu, maling kambuhan!

Sejak mendengar kabar para pelaku curanmor beraksi, motor di rumah yang biasanya hanya disimpan di lorong sebelah rumah dengan kunci ganda, kini mulai dimasukkan ke dalam rumah (maklum gak punya garasi dan nggak berpagar). Para pemuda berkoordinasi dengan perangkat desa membagi jadwal ronda yang dibagi dalam beberapa titik pos. 

Balik lagi ke kebingungan saya, kenapa para napi malah dilepas? Kalau kata Menkumham, Yasonna atas instruksi PBB dengan alasan pencegahan penyebaran wabah corona di lapas yang overload. Kalau saya yang awam ini mikirnya begini. Para napi ini kan sudah terisolasi dari publik, berada di lapas dan nggak bisa pergi ke mana-mana, kecuali napi berdasi kali yaaa atau Pakde Kartono aka Gayus. Heheee ups. 

Artinya, semestinya mereka aman, dengan catatan, pihak lapas membuat kebijakan bahwa selama masa karantina, tidak boleh ada kunjungan atau jam besuk dari keluarga napi sehingga meminimalisir masuknya virus ke area lapas. Terapkan standar pencegahan virus corona bagi para petugas lapas misalnya menggunakan masker, sarung tangan, sediakan sabun untuk cuci tangan dan sebagainya. 

Bukannya di lapas juga rutin ada kegiatan bersih-bersih dan berolahraga bagi para napi? Intinya, selagi tidak ada  yang membawa virus ke dalam lapas, rasanya napi lebih aman di sana. Ketimbang sekarang berkeliaran di luar. Mereka bisa jadi tertular atau menularkan virus. Virus maling juga jadi bertambah.

Yuk ah, ngeronda lagi! 

Semoga sehat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun