Mohon tunggu...
Isti
Isti Mohon Tunggu... Relawan - https://zonapsiko.wordpress.com

Not verified

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gubernur Tandingan Mencontoh DPR Tandingan

3 Desember 2014   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur tandingan! Heu heu... Aya-aya wae. Setelah kisruh DPR tandingan, ramalan banyak orang pun terbukti bahwa akan muncul tandingan-tandingan lainnya. Setelah ini, masih terbuka lebar kemungkinan akan muncul tandingan berikutnya.


Tentu GMJ (Gerakan Masyarakat Jakarta) beserta puluhan ormas lainnya termasuk FPI, belajar dari mereka, para wakil rakyat di DPR tandingan, meski akhirnya bubar setelah KMP (Koalisi Merah Putih) dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) berdamai. Gonjang-ganjing DPR tandingan yang kemudian otomatis bubar setelah dua kubu berdamai, sungguh menggelikan. Negeri ini seolah mereka yang ngatur sendiri, kalau cocok damai dan kalau nggak, musuhan terus.


Lalu apa sikap pemerintah dengan fenomena "tandingan" ini? Akankah Gubernur tandingan beserta "jajarannya" akan membubarkan diri? Dilihat dari sisi emosionalitas sebagai dasar pendirian Gubernur tandingan ini, besar kemungkinan, ia akan bubar entah dipaksa atau dengan sendirinya. Lagipula apa coba dasar hukumnya? Kalau maksa juga, mari kita lihat apa mereka mampu mensejahterakan warga Jakarta sesuai dengan cita-citanya, (warga yang mana juga? Warga tandingan atau yang pro gubernur tandingan)? Blusukan pertama saja sudah dibatalkan toh?


Negeri ini makin aneh. Semua serba dibuat tandingannya, main kubu-kubuan. Pemerintah tak lagi memiliki wibawa di mata rakyat. Hukum yang ada lemah, tidak cukup mampu memenuhi rasa keadilan dan keterjaminan rasa aman dan damai hidup rakyat.


Apa sih yang dimau mereka yang mengaku "dipercaya" rakyat? Tau nggak, rakyat kebanyakan sudah pusing dengan hidup mereka yang makin susah akibat kenaikan BBM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun