Mohon tunggu...
Nani Nani
Nani Nani Mohon Tunggu... -

when nothing goes right, just go left

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Rindu dalam Secangkir Kopi

5 Desember 2012   02:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi masih saja sama

Langitku tak begitu luas terdiam

Memijak tanah yang dingin karena embun

Aku yang mulai membantah lelah

Lalu berusaha melawan marah

Karena langkah semakin tak berarah

*

Laguku tak lagi berirama

Terselip perih dalam setiap liriknya

Dengan nada yang kemudian menghilang

Bersaing dengan jerit kesakitan

Lalu bersembunyi dari mata yang mulai memerah

Saat rasa yang terlampir mulai terlempar

*

Kopiku tak lagi nikmat

Tak kurasa orgasme dalam setiap tegukannya

Hanya menyisakan pertanyaan tentang arti kerinduan

Tanpamu semua ambyar….kopiku hambar

Aku mulai menggila rindu kopi tubrukku

Merindu kamu…..rindu kamu Mas

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semarang Coret, 05122012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun