Lihatlah Sobat,
Karena kata-katamu bunga itu menjadi layu
Duri-durinya tak lagi setajam dulu
Tak ada lagi wangi yang selalu menyambutku di bingkai pintu
Kini, tinggal bangkai yang teronggok membisu
Lihatlah sobat,
Karena ulahmu buku itu terlupakan begitu saja
Cerita di dalamnya tak lagi menarik baginya
Tidakkah kau berusaha mencar kata yang lebih baik?
Lihatlah sobat,
Karenamu, aku tak mampu lagi menuliskan wajahmu di imajinasiku
Kau rampas khayalku dengan paksa
Lantas kau umbar ke seluruh penjuru dongengmu tentangku
Kini, ku tak lagi bisa memahat wajahmu di pelupuk mataku
Pelangi itu sudah menghilang begitu saja bersama gelapnya malam
Lupakan!
Lupakan semua tentangku!
Kau bebas berkelana semaumu!
Majalengka, 23 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H