Mohon tunggu...
Lala LailatulBadriyah
Lala LailatulBadriyah Mohon Tunggu... Novelis - Jika Allah ridho padaku, maka tidak ada lagi yang lebih aku senangi.

Semakin besar suatu pohon, maka besar pula angin yang menerpanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Penyesalan

23 April 2020   20:07 Diperbarui: 23 April 2020   20:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah Sobat,
Karena kata-katamu bunga itu menjadi layu
Duri-durinya tak lagi setajam dulu
Tak ada lagi wangi yang selalu menyambutku di bingkai pintu
Kini, tinggal bangkai yang teronggok membisu
Lihatlah sobat,
Karena ulahmu buku itu terlupakan begitu saja
Cerita di dalamnya tak lagi menarik baginya
Tidakkah kau berusaha mencar kata yang lebih baik?
Lihatlah sobat,
Karenamu, aku tak mampu lagi menuliskan wajahmu di imajinasiku
Kau rampas khayalku dengan paksa
Lantas kau umbar ke seluruh penjuru dongengmu tentangku
Kini, ku tak lagi bisa memahat wajahmu di pelupuk mataku
Pelangi itu sudah menghilang begitu saja bersama gelapnya malam
Lupakan!
Lupakan semua tentangku!
Kau bebas berkelana semaumu!

Majalengka, 23 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun