SISTEM ISLAM DALAM INTERAKSI SOSIAL
Oleh Christine Dewiyani, Medi Kapriany
Islam merupakan agama yang banyak diyakini oleh masyarakat Indonesia, sehingga Islam menjadi agama mayoritas di negara ini. Agama jika dilihat oleh Bryan S Turner memiliki dua fungsi sosial agama, pertama agama sebagai suatu bentuk ikatan yang menciptakan hubungan antara individu-individu yang mengalami pertentangan potensi, hal ini dipahami bahwa agama dapat mempersatukan masyarakat dalam kewajiban sosial, dan dengan ikatan sosial yang mempersatukan mereka. Yang kedua agama sebagai suatu bentuk racun sosial yang memaksa konflik kepentingan di antara kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Apabila agama sudah menyatukan pemeluknya dengan baik kemudian ada sekelompok yang lain yang memiliki pandangan yang berbeda, dan ajaran yang berbeda, dan tidak diterima oleh setiap kelompok lainnya, hal ini kemudian dapat menimbulkan potensi konflik, karena adanya perbedaan yang tidak saling menerima antara kelompok satu dengan kelompok lainnya, yang dapat memecah belah dalam masyarakat disebabkan sebuah kepentingan kelompok.
Di Indonesia juga terdapat Aliran atau organisasi sosial keagamaan, beberapa aliran ini berkembang di masyarakat dan memiliki pengikut. Seperti Nahdatul Ulama (NU) yang merupakan kumpulan Islam tradisional yang berbasis pesantren sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh K.H Hasyim Asyari, Muhammadiyah dengan kumpulan muslim yang berbasis kota yang sering disebut kaum modernis didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, LDII merupakan aliran lembaga dakwah Islam Indonesia, Ahmadiyah merupakan aliran yang dipelopori oleh Mirza Ghullam Ahmad, Hizbul tahrir, dan lain sebagainya.
Dari Abu Hurayrah, sesungguhnya Rasullullah saw. Bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesamanya ada enam, maka sahabat bertanya apa saja yang dimaksudkan ya Rasullullah, lalu nabi berkata, "Apabila berjumpa hendaklah memberi salam, apabila kamu diundang maka perkenankanlah, apabila kamu membutuhkan nasihat (bimbingan) maka nasehatilah, apabila bersin lalu, memuji Allah maka hendaklah dibalas, apabila sakit hendaklah berkunjung, dan apabila mati antarlah kel kuburannya." (Muslim, t.th:266).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H