Mohon tunggu...
Nengfitriana
Nengfitriana Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Hobby saya berolahraga seperti Volly ball,Badminton,Berenang,memanah .Intinya beraktivitas ialah hobby saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi atau Muhasabah Diri dalam Pandangan Hadits

1 November 2023   16:16 Diperbarui: 1 November 2023   16:20 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation yang diartikan dengan makna penafsiran atau penilaian. Dalam bahasa Arab evaluasi disebut At-taqyim yang berarti penilaian, akar katanya adalah Al-Qiyamah yang bermakna nilai. 

Lalu secara Terminologi dalam islam evaluasi pendidikan ialah pengambilan sejumlah nilai yang berkaitan dengan pendidikan islam, guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai  islam sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri, baik tujuan jangka pendek yaitu membimbing manusia agar hidup selamat di dunia, maupun tujuan jangka panjang yaitu untuk kesejahteraan di akhirat nanti.

Dalam evaluasi tujuan yang ingin dicapai yakni untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang secara garis besar meliputi sikap dan pengalaman terhadap hubungan manusia dengan Allah, arti hubungan dirinya dengan masyarakat, arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya,sikap dan pandangan terhadap dirinya sendiri selaku hamba Allah,Anggota masyarakat, serta khalifah Allah.

Evaluasi  merupakan suatu tindakan yang menjadi penilaian akhir/koreksi,pengujian atas pekerjaan,perbuatan atau  progres yang sudah dilaksanakan  dengan adanya evaluasi kita dapat  manimbang atau membandingkan serta melakukan perubahan menjadi lebih baik atau lebih efektif lagi, evaluasi juga sudah ada sejak Zaman Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan metode evaluasi  melalui tanya-jawab, dimana para sahabat bertanya satu  masalah atau hukum secara langsung pada Rasulullah SAW. seperti contoh hadits yang artinya "Ya Rasulullah, siapakah yang paling berat ujianya?" beliau menjawab para nabi kemudian "kemudian orang-orang semisalnya,kemudian orang yang semisalnya, seseorang akan diuji sesuai kadar(kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamannya." (H.R Tirmidzi & An-nasa'i)

Ujian dalam hadits tersebut bisa dikatakan sebagaimana evaluasi. Beberapa evaluasi yang ditekankan oleh Rasulullah SAW ialah evaluasi dalam ranah Kognitif (an-nahiyah al-ma'rifah) merupakan aspek terkait ilmu pengetahuan yang sasarannya adalah car aberpikir seseorang  dalam setiap perbuatannya , ranah Afektif/atitude (an-nahiyah al-maufiqiyyah) merupakan aspek yang berkaitan dengan sikap,tingkah laku, dan nilai yang terdapat dalam diri individu, yang terakhir yakni ranah Psikomotorik/skill(an-nahiyah al-harakah) merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan/skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar. Hasil belajar psikomotorik adalah kelanjutan dari hasil kognitif dan afektif yang di genggam oleh peserta didik.

Sebagai penutup, Perkataan Ummar bin Khattab r.a, tentang anjuran untuk selalu mengukur dan mengevaluasi diri(intropeksi diri)  sebelum pada waktunya akan dievaluasi oleh Allah di kemudian hari. "Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (pada hari kiamat). Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang (pada hari kiamat). Bersiaplah untuk tujuan yang agung, yaitu hari di mana tidak ada perkara samar yang tersembunyi." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf no. 35600) dalam hadits ini dijelaskan bahwa sebagai seorang manusia,insan, dan sebagai seorang hamba pentingnya melakukan evaluasi terutama kepada diri sendiri terlebih dahulu yaitu dengan intropeksi diri/muhasabah diri dengan merenungkan sebagai hamba sang khalik apa saja kebaikan/amal yang telah dikerjakan dan apa saja keburukan yang telah diperbuat sehingga kedepannya bisa merubah dan takkan mengulangi perbuatan/sifat tercela tersebut.


Sumber/Referensi
 
Wathoni, L. M. (2020). Hadis Tarbawi: Analisis Komponen-Komponen Pendidikan
Perspektif Hadis. Lombok Tengah: Forum Pemuda Aswaja.
Hasbiyallah, & Sulhan, M. (2023). Hadis Tarbawi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Anwar, S. (2022). Evaluasi Pendidikan Menuju Insan Kamil Perspektif Filsafat
Islam. Jurnal Pendidikan Nusantara, 67.
Latif, I. (2019). Evaluasi dalam Proses Pembelajaran. Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 922-923.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun