Mohon tunggu...
Nenen Ilahi
Nenen Ilahi Mohon Tunggu... -

Sehari-harinya ibu rumah tangga fulltime, dan pengajar part time. Alumni Australia Indonesia Youth Exchange Program dan Chevening Awards. Berminat pada khasanah pendidikan, media, dan budaya. Sekarang bermukim di Canberra, Australia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Oprah, Hadiah dan Rakyat Marah

15 September 2010   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_258173" align="alignleft" width="300" caption="Oprah mengumumkan hadiah ke Australia (oprah.com)"][/caption]

You're going to Australia! We're going to Australia! Here's the pilot....!

Dan Kapten John Travolta (Yep, that John Travolta!) nongol dari kapsul raksasa yang dibuat bak hidung pesawat terbang berlogo Qantas.  Penonton yang masih sesak napas karena tak percaya atas rejeki nomplok ini lantas disalami dengan sapaan hangat oleh Managing Director of Tourism Australia, Andrew McEvoy.

Pengumuman traktir jalan-jalan ke Australia ini memang pantas membuat semua penonton di studio itu terpekik girang, berurai air mata serta berpelukan bahagia ala telletubbies. Mana semua 300 penonton juga dihadiahi handphone motorolla pula.

Oprah Show pada episode yang di negeri Paman Sam tayang Senin (12/09) menghadiahi semua 300 penonton studionya 8 hari wisata ke Sydney, Australia. Dijanjikan, pesawatnya langsung dipiloti sahabat ratu talk show ini, John Travolta.

Saya mengetik artikel ini saat episode dimaksud sedang tayang di Channel 10, TV Australia. Sepanjang episode itu berisi refleksi momen-momen bersejarah Oprah Show, lalu  lagi-lagi taburan hadiah di mana-mana untuk orang-orang yang beruntung.

Melengkapi raun-raun akbar ke Sydney, Oprah Show direncanakan akan pula 'manggung'  dari Sydney Opera House, yang akan diplesetkan menjadi 'Oprah House' khusus untuk hari itu.

Hadiah kejutan istimewa itu sebenarnya tidak terlalu mengagetkan juga, karena Oprah terkenal gemar menghadiahi penontonnya dengan hadiah-hadiah yang bukan main dahsyat kemewahannya pada hari-hari istimewa pula.

Istimewanya Senin itu adalah karena episode tersebut merupakan premiere dari season ke 25, musim yang disebut sebagai  musim sayonara-nya Oprah Winfrey Show setelah mengudara selama 24 tahun.

Lantas, mengapa sebagaian rakyat Australia mangkel bukan main dengan kemurahan hati serta gimmick Oprah ini?

Ternyata apa yang disebut 'hadiah'  bukan berasal dari kocek Oprah yang dinobatkan sebagai salah satu selebrita terkaya dunia ini.  Adalah Departemen Pariwisata Australia yang menjadi sponsor. Tak tanggung-tanggung, total biaya mencapai A$3 juta (Rp 25 M).

Ini pol duit Pemerintah, khususnya negara bagian New South Wales yang ujung-ujungnya berasal dari pajak rakyatnya. A$3 juta untuk membiayai acara senang-senang Oprah? Kontan ada yang berang dan tarabo.

Namun mau bilang apa? Oprah memang masih magnet yang kuat, masih the most powerful woman on earth, termasuk untuk promosi pariwisata.  Dan ini yang disadari Pemerintah sebelum merogoh kocek dalam-dalam dan melayangkan hadiah mewah ini. Dengan 40 juta penonton di Amerika Serikat saja, plus tayang di 145 negara, impact yang diterima Australia dari promosi wisata ini juga pasti akan luar biasa, berkali lipat dari modal Rp 25M saja.

Mantan  menteri pariwisata federal, John Brown membela pemberian hadiah ini, dengan menghimbau media supaya tidak terlalu sinis. Sebagai promosi wisata, menurut Brown, Oprah pasti dapat menggenjot arus turis global ke Australia.

Saat kontroversi 'hadiah' ini terus bergulir di pelbagai media massa dan forum-forum online, tujuan mempromosikan Australia pada dunia sudah separuh tercapai; masyarakat global jadi semakin pengen tahu tentang Australia. Kalau dalam ilmu marketing, customer awareness berhasil terbentuk, kalau tidak makin meningkat.

Pariwisata sesungguhnya bisnis yang serius. Dengan kepintaran mengemas dan mempromosikan, keuntungan ekonominya tidak kalah dari laba mengubrak-ngubrak bumi dan menjual hasil bumi dan mineralnya.

Saya tulis ini bagi kompasioner, sekedar mengingatkan; Kalau pariwisata Australia dan semua negara-negara tetangga kian rajin dipersolek dengan kucuran dana yang tak tanggung-tanggung serta penggarapan yang profesional, bagaimana dengan Indonesia?

Sedih tak kepalang memandang pariwisata negeri Ratna Mutu Manikam ini masih ditangani begitu-begitu saja. Lembaga terkait baru bereaksi kalau hasil budaya kita dicolong tetangga, itupun setelah heboh di media massa. Rabu ini jadi hari yang masygul karena sendu mikirin penanganan pariwisata Tanah Air.

Salam masygul.

Update: Tertarik menyaksikan langsung Oprah Show dari salah satu land mark dunia? Channel 10 Australia mengumbar lotre untuk menjadi bagian dari 3000 penonton Oprah Show di Opera House Sydney, Desember 2010. Show ini sekaligus akan menjadi gong penutup dari rangkaian 24 tahun Oprah Show. Silahkan mengulik laman http://ten.com.au/oprah.htm dan jaga-jaga hingga undiannya diumumkan bulan Oktober. Semoga beruntung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun