Tidak sedikit pebisnis yang merambah dunia digital dengan memiliki website toko onlinenya sendiri. Namun, memiliki website toko online bukanlah sebuah akhir dari perjuangan pemilik bisnis, melainkan sebuah awal. Hal tersebut pun menggerakkan banyak pihak pemerintah maupun pihak swasta, terutama IT enabler untuk menyediakan edukasi digital marketing.Â
Salah satunya adalah Niagahoster yang berkolaborasi dengan KiriminAja dan mengadakan edukasi dan sharing session bagi para pebisnis yang membutuhkan pengetahuan dan pendampingan lebih lanjut.
Di bulan Maret 2023, Niagahoster x KiriminAja bersama Google Ads & Digital Marketing Expert, Hariyanto Chung, memberikan rangkaian event bagi pebisnis untuk memaksimalkan digital marketing melalui berbagai channel yang mudah diakses, yaitu Instagram Live, Zoom, dan secara offline di kantor Niagahoster.
Hariyanto Chung menekankan pada pentingnya memadukan omnichannel antara organic traffic yang didapat melalui optimasi SEO dan paid traffic yang salah satunya menggunakan Google Ads.
"Ketika membutuhkan sesuatu, seseorang akan mencari di internet. Mengetikkan keywords di Google. Di situlah kita ambil kesempatan agar toko online kita terlihat," ujar pria yang akrab disapa Koh Har tersebut.
Untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari pengguna Google dan mendapatkan klik bahkan hingga terjadi transaksi di website, tentunya pebisnis harus menarik perhatian calon pelanggan menggunakan konten yang baik.
"45 persen fokus otak manusia lebih rendah dari ikan mas koki. Lalu bagaimana menarik perhatian manusia dengan konten terbaik di tengah banyaknya konten di internet? Pebisnis pun harus memahami audiens mereka. Siapa orang-orang yang memasukkan keywords yang mengarah pada bisnis mereka. Karena audiens berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda pula," lanjutnya.
Konten yang mudah dipahami akan cocok bagi masyarakat sekarang yang memiliki attention span cukup singkat. Selain itu, membuat konten yang baru atau memodifikasi konten yang pernah viral juga menjadi strategi yang dapat ditiru.
Pebisnis juga harus memahami bagaimana cara menyentuh customer dengan cerita. Karena pelanggan tidak hanya membeli produk, tapi juga membeli cerita dari sebuah produk atau brand. Lewat cerita tersebut, pebisnis dapat membuat calon pelanggan melihat dan mendengar apa kekuatan produk yang ditawarkan, apa perbedaan dengan produk lain, dan keuntungan jika menggunakan produk tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H