Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Serangan Fajar, Kesalahan yang Dianggap Wajar

26 November 2024   09:59 Diperbarui: 26 November 2024   10:52 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung mak Ijah sudah ramai. Menu gorengan adalah yang di tunggu.

Ipul menuangkan kopi panas dari gelas ke piring tatakan, setelah menyeruput sedikit kopi lalu mencomot pisang goreng yang masih mengepul.

"Besok udah pemilu, masih sepi-sepi aja nih." Ipul membuka obrolan.

"Tidak biasa memang, apa karena ada KPK?" Timpal Iwan.

"Ah, bodo amat di jaman sekarang kita butuh ini." Ipul menggesekan jari-jarinya. "Mereka cari kursi, kita yang di bawah juga butuh makan sehari-hari."

Orang di sekitar faham arah obrolan Ipul, tidak lain uang dan sembako dari para calonn pejabat.

"Iya juga sih... kalau mereka sudah jadi pejabat, mana ingat mereka sama kita, jangankan bagi-bagi uang, mobilnya melintas di jalan raya saja kita di usirnya," timpal Iwan kembali.

"Nah... lima tahun sekali kita menikmati uang meraka, selebihnya... mereka sejahtera, kita tetap sengsara, cari kerja susah! BBM naik, semua serba mahal!"

(Sekelumit obrolan rakyat yang tidak di dengar pejabat)

Di dalam momentum perhelatan akbar seperti PILPRES, PILKADA maupun tingkat PILKADES, yang merupakan pesta demokrasi untuk rakyat, masih menyimpan satu kegundahan yaitu adanya politik uang yang lajim di kenal dengan. "Serangan fajar"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun