Lalu dengan sombongnya kita melangkah tanpa mencari tahu dzat yang memiliki segalanya?
Allah Swt berfirman dalam sebuah hadist qudsi
"Wahai anak cucu Adam, carilah aku. Maka kamu akan menemukanku. Jika kamu menemukanku. Kamu akan menemukan segalanya. Namun jika kau kehilangan aku, maka kamu akan kehilangan segalanya."
Menginterprestasikan firman Allah dalam sebuah hadist qudsi.
"Cari saya... maka kamu akan mendapatkan saya... jika kamu sudah mendapatkan saya, maka kamu akan mendapatkan segalanya. Apa pun yang kamu mau, kamu akan dapatkan."
"Tapi kuncinya apa? Cari dulu saya... semua akan di berikan! Namun bahaya! Jika kamu kehilangan saya maka kamu akan kehilangan segalanya."
Karena itu di jaman sekarang kita melihat banyak orang yang mendapatkan segalanya. Terlihat mencapai puncak kesuksesan. Tetapi mereka selalu merasa kurang, kurang dan kurang. Seakan mereka belum mendapatkan apa-apa. Mereka rakus dan haus seakan dahaga yang tak pernah usai bagaikan meminum air laut.
Ternyata masalahnya hanya satu. Mereka tidak pernah mendapatkan Allah. Mereka tidak punya Allah. Walaupun gambarannya mereka punya segalanya. Namun, hakikatnya mereka tidak punya apa-apa.
Lalu di mana kita mencari Allah? Disaat berada dalam majlis-majlis ilmu, di saat kita berdzikir, di saat melakukan kebaikan-kebaikan. Disitulah momentum kita sedang mencari Allah Swt. Waullahualam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H