Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sayap Jibril di Punggung Rasulullah

7 Juni 2024   12:18 Diperbarui: 7 Juni 2024   12:31 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Bing Image kreator digital Ai

Rasulullah mengerutkan keningnya, "Kenapakah, ya Umar? Apa yang berbeda?" tanya Rasulullah.

"Kurasa sangat lain, ya Rasulullah. Biasanya engaku rukuk dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi tadi itu engkau rukuk lama sekali. Kenapa?"

Rasulullah menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Aku juga tidak tahu. Hanya tadi, pada saat aku sedang rukuk dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril tiba-tiba saja turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iktidal. Dan itu berlangsung lama, seperti yang kauketahui juga..."

Umar makin heran. "Mengapa Jibril berbuat seperti itu, ya Rasulullah?"

Nabi kembali menggeleng ramah seraya berkata, "Aku juga belum tahu gerangan. Jibril belum menceritakannya kepadaku."

Dengan perkenaan Allah, beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril pun turun. Ia berkata kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam, "Muhammad, aku tadi diperintahkan oleh Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapatkan kesempatan shalat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agamaNya secara bertanggung jawab. Ali menghormati seorang kakek tua Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai ia terpaksa berjalan pelan sekali karena kakek itu pun berjalan pelan pula. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak akan memperoleh peluang untuk mengerjakan shalat Subuh berjamaah denganmu hari ini."

Mendengar penjelasan Jibril demikian, mengertilah kini Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Beliau sangat menyukai perbuatan Ali, karena apa yang dilakukannya itu tentunya menunjukkan betapa tinggi penghormatan umat Islam kepada orang lain. Satu hal lagi, bahwa Ali tidak pernah ingin sengaja terlambat atau meninggalkan amalan jamaahnya. Rasulullah pun menjelaskan hal itu kepada para sahabat.

Sumber refrensi

Nama kitab: Terjemah Ushfuriyah, Terjemah Kitab Usfuriyah

Judul asal: Kitab al-Mawaidh al-'Ushfuriyyah, al-Mawaiz al-Usfuriyah

Judul asal dalam teks Arab: --

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun