merah = akai (赤い)
maka susunan kalimat dalam bahasa Jepang menjadi:
わたし 赤い りんご 食べる
S K O P
Susunan kalimat di atas sudah benar, namun masih belum sempurna. Untuk menyempurnakannya diperlukan partikel untuk memperjelas subjek, objek dan predikat. Di dalam kalimat di atas diperlukan partikel wa (は) yang disisipkan setelah subjek, dan o/wo (を) di tengah objek dan predikat.
わたし は 赤い りんご を 食べる
Partikel ‘wa’ (は) menunjukkan ‘siapa yang makan’ dan partikel ‘o/wo’ (を)menunjukkan ‘apa yang dimakan’.
Partikel di dalam bahasa Jepang disebut ‘joshi’ (助詞). Jumlah partikel di dalam bahasa Jepang cukup banyak, antara lain: wa (は), ga (が), o (を), ni (に), e (へ), to (と), mo (も), no (の), de (で), ya (や), ka (か), na/nā (な/なあ), shi (し), ni (に), wa (わ), node (ので), hodo (ほど), kurai (くらい), nagara (ながら), shika (しか), dan sebagainya.
Partikel-partikel ini memiliki fungsi masing-masing yang baru bisa diartikan bila sudah berada di dalam kalimat. Artinya, partikel tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu, cara memahami masing-masing partikel adalah dengan menggunakan pola kalimat yang bisa diidentikkan sebagai struktur kalimat. Pola kalimat mempermudah pembelajar membangun dan mengembangkan kalimat yang benar.
Misalnya dalam kalimat わたし は 赤い りんご を 食べる, maka pola kalimatnya biasa ditulis sebagai berikut:
(S) は (K) (O) を (P)