Setelah kereta berlalu, dengan sigap tim keamanan yang bertugas di sekitar stasiun segera mengamankan lingkungan sekitar kejadian. Semua orang dilarang mendekat. Terlihat anak kecil tersebut tergeletak di atas rel kereta api tanpa luka maupun darah sama sekali. Setelah kemananan mengangkat anak tersebut keatas dan meletakannya dilantai dan memberi aroma pengharum dari sebuah balsam ke hidung anak tersebut dan menggosokannya di sekitar leher. sebuah mukzijat besar terjadi, anak tersebut sadarkan diri. Ternyata anak tersebut pingsan. Sambil menangis anak tersebut menceritakan bahwa Ia bergantung beberapa menit pada sisi tembok jalan rel kereta api dengan kondisi ketakutan selama kereta cepat berjalan dan terjatuh ketika kereta api telah berlalu. Ia merasakan pegangan tangan pada tembok terasa sakit dan seluruh badan lemas. Serentak semua pengunjung yang berada di sekitar anak tersebut mengucapkan syukur Alhamdulilah, anak tersebut selamat.
Kamipun berlalu dari tempat kejadian dan mencari menuju masjid alun alun kota Bekasi untuk melaksanakan solat magrib berjamaah. Setelah solat kami berdoa bersama mengucap syukur atas kebahagiaan yang telah diberikan hari ini. Tak lupa kamipun belajar dari pengalaman hari ini yaitu dalam melakukan perjalanan usahakan untuk tidak membawa banyak barang secara berlebihan dan pastikan bahwa anak-anak terlindung dengan aman dari segala gangguan yang ada disekitar. Pastikan berjalan pada jalur yang sudah di tentukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ciptakan perjalanan menyenangkan, aman dan nyaman dengan mematuhi peraturan yang berlaku.
Neneng Harti Suswati, Kepala Sekolah Penggerak SMPN 2 Babelan dan Anggota Dewan Eksekutif APKS-PGRI Kabupaten Bekasi, APKS Guru menulis
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H