Mohon tunggu...
Neneng Ekawati
Neneng Ekawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Budaya Pacu Jalur Event Nasional

8 Mei 2017   16:27 Diperbarui: 8 Mei 2017   16:43 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Budaya pacu jalur event nasional

Bila teringat kabupaten kuantan singingi maka tak akan pula lupa dengan budayanya . kuantan singingi memiliki kebudayaan daerah yang sudah sangat  terkenal dan di angkat menjadi event nasional .

                Budaya nasinal ini dinamakan tardisi pacu jalur . yaitu perlombaan mendayung perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon besar. Dan istimewanya tidak semua pohon dapat di jasikan sebagai perahu. Ada syarat-syarat khusus yang di tentukan untuk membuat perahu pacu ini. Hal ini akan di percaya dapat memberi kemenangan bagi si pendayung perahu.

                Perahu pacu memiliki ukuran yang tidak seperti perahu kebanyakan, melainkan perahu ini memiliki bodi yang kecil yang cukup untuk satu orang dan memiliki panjang yang mencapai kurang lebih 25-40 meter dan lebarnya 1,3 meter sampai 1,5 meter.

                Dahulu perahu ini memiliki ukuran dan model seperti para perahu kebanyakan. Yaitu bermodel perahu dayung. Namun seiring dengan perkembangan zaman, perahu ni di hias dengan berbagai ukiran-ukuran yang indah khas kabupaten kuantan singingi. Dan di hiasi ukiran-ukiran seperti buaya, ular maupun hewan lain. Hal ini di karenakan dahulu perahu di gunakan untuk alat transportasi masyarakat desa Rantau Kuantan yang berada di sepanjang sungai kuantan. Perahu ini di gunakan untuk alat transportasi manusia dan di gunakan pula untuk mengangkut hasil bumi yang ada di daerah kuantan singingi seprti padi,ubi , pisang, dan lain sebagainya.

                Tradisi turun menurun ini sudah di lakukan antarlintas generasi yang mencapai 100 tahun lebih. Yang setiap tahunnya mengalami perkembangan. Baik dari modelnya maupun ukiran-ukiran khasnya. Tradisi ini ini di muali dari abad ke 7.

                Budaya event nasional ini di adakan setahun sekali . sebelum di lakukan pacu jalur event nasional, biasanya di adakan dulu pacu jalur mini di setiap daerah seperti daerah Kari. Yang menjadi pemenang akan melanjutkan perlombaan di event nasional di sungai taluk kuantan.

                Yang menjadi peminat pariwisata ini bukan hanya dari daerah Riau saja, melaikan dari luar kota, luar provinsi, bahkan yang lebih mengistimewakannya lagi banyak wisatawan yang beasal dari luar negeri yang datang untuk melihat event nasional yang berada di kuatan singingi yang termasuknya jauh dari kota Pekanbaru. Acara ini sangat meriah , yang menyaksikan bukan hanya dari masyarakat tingkat atas, melaikan semua elemen masyarakat dapat menyaksikan budaya daerah yang menjadi event nasional ini.

                Budaya pacu jalur ini bukan hanya menjadi ajang untuk memeriahkan kota Teluk Kuantan, melainkan juga untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat kuantan singingi dan masyarakat lain. Dan juga untuk melestarikan budaya kabupaten kuantan singingi.

                Di malam harinya pada saat perayaan pacu jalur terdapat acara yang tidak kalah menyenangkan pada siang harinya. Yaitu ada pasar malam yang tak kalah ramai. Yang biasanya menghadirkan band papan atas dan artis-artis daerah yang bersuara merdu.

                Pada saat perlombaan pacu jalur bukan hanya di gunakan untuk mencari kesenangan semata. Melainkan pacu jalur di gunakan untuk meraup rupiah bagi para penjual. Mereka dapat berjualan apa saja yang mereka mau. Bukan hanya baju, sepatu tas dan lainnya, mereka pula berjualan hasil alam seperti buah-buahan dan lain sebagainya. Dalam event ini biasanya juga di adakan barang obral yang di jua murah meriah yang tentunya sangat di sukai oleh penikmat pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun