Mohon tunggu...
Neisia Larasati
Neisia Larasati Mohon Tunggu... Penulis - larasatinesa

Be so good they can't ignore you.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lestarikan Pariwisata Indonesia mulai dari Hati

15 Desember 2013   15:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia saat ini tengah berlomba-lomba untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan mapan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan giat bekerja tanpa kenal lelah. Menjadi pekerja full time bahkan sudah menjadi life style bagi kebanyakan kita yang tinggal di beberapa kota besar saat ini. Di tengah hiruk pikuk dunia kerja yang super sibuk ini, seringkali kita melupakan hal-hal sepele yang sebenarnya kita butuhkan untuk sekedar me-refresh otak. Salah satu upaya untuk menenangkan pikiran itu adalah dengan berlibur.

Berlibur bisa dimana saja dan kapan saja selama kita mau merealisasikannya. Seperti yang sudah diakui dunia, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan destinasiwisata terbanyak yang menakjubkan dan beranekaragam pilihannya. Pariwisata saat ini menjadi aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia. Sudah sepatutnya sebagai warga Indonesia saya pun merasa bangga.

Seiring dengan perkembangan pariwisata Indonesia saat ini, selalu saja ada kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya pelestariannya. Faktanya, akhir-akhir ini banyak sekali terjadi pengrusakan aset-aset pariwisata. Beberapa contoh yang terjadi : pengrusakan cagar alam Trowulan, Pulau Dewata yang mulai tercemar sampah-sampah, pengrusakan ekosistem Danau Toba, penebangan pohon di Pantai Lombang Sumenep, pengrusakan barang-barang di Museum Tsunami Aceh dan masih banyak lagi.

Melihat begitu banyaknya pengrusakan ini, tentunya sangat miris bagi saya yang notabenenya salah satu warga Indonesia. Ketika Negara-negara lain sedang berlomba-lomba mempromosikan aset wisatanya, kita malah kecolongan dengan perbuatan-perbuatan oknum tidak bertanggungjawab yang merugikan Negara seperti ini. Akibatnya, daya tarik wisata Indonesia semakin turun dan wisatawan akan lebih memilih ke tempat lain di luar Indonesia.

Sebagai warga Negara Indonesia yang peduli, saya ingin sekali mengajak pembaca semua melakukan gerakan upaya melestarikan pariwisata mulai dari hal yang terkecil dahulu. Cara sederhana yang akan dilakukan dengan menjadi wisatawan yang peduli lingkungan.

Wisatawan peduli lingkungan adalah kesadaran dari setiap invidual dengan melakukan gaya berwisata yang ramah lingkungan tanpa mengurangi sukacita dan kenyamanan , serta tidak merusak alam yang ada dibumi kita.

Mungkin kedengarannya gampang, tapi tahukah anda menumbuhkan kesadaran diri sendiri itu sulit? Dibutuhkan niat dan keinginan yang kuat untuk menjalankannya. Semua harus berawal dari hati sendiri. Adapun ciri-ciri wisatawan peduli lingkungan lebih jelasnya bisa dilihat disini. Jika ingin mengajak orang lain menjadi wisatawan peduli lingkungan, hendaknya kita berkaca dulu pada diri sendiri, apakah kita sudah benar melakukan hal yang baik untuk alam.

Kemudian untuk tempat-tempat wisata indoor disarankan untuk selalu meletakkan cctv di tempat yang strategis. Sehingga petugas tempat wisata dapat dengan mudah melihat wisatawan-wisatawan yang melanggar aturan. Dan tanpa mengurangi rasa hormat kepada wisatawan, saya berharap ada sanksi sosial yang harus ditanggung bagi wisatawan yang melakukan pengrusakan dalam bentuk apapun. Karena menurut pengamatan saya segala bentuk pengrusakan itu tidak ada yang dilakukan tanpa disengaja. Petugas harus lah tegas, tidak perlu memandang apakah dia wisatawan lokal atau luar. Yang terpenting adalah bagaimana menimbulkan efek jera untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan lagi.

Biar bagaimanapun kontribusi sekecil apapun itulah yang bisa mengubah dunia, kita tentunya tidak akan membiarkan anak cucu kelak terkena imbasnya. Tinggal kita saja yang berani bergerak untuk memulainya. Saya dan Indotravel mengajak anda semua untuk melakukan perubahan tersebut. Dengan begitu, siapa tahu beberapa tahun mendatang Indonesia menjadi maskot pariwisata nomor satu di dunia. Kita doakan saja ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun