Mohon tunggu...
Nendra Primonik 180789
Nendra Primonik 180789 Mohon Tunggu... -

Undergraduate student, Departement of International Relation UGM

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengulang Malam Bersamamu

19 Juni 2010   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengulang malam bersamamu, masih saja dalam percakapan yang itu-itu "Ini hari apa, Sabtu?" Kujawab cekikikan, "ngawur..dua hari lagi baru Sabtu" "Kutukar apapun agar besok sudah akhir minggu", kau suarakan nada memelasmu aku tergelak, lewat guyonanmu yang tetap itu-itu Mengulang malam bersamamu, tetap saja dalam bujuk yang itu-itu. "Kamu tidak rindu?", tanyaku sok mendayu "Tidak, kau pikir aku rindu?" "Yeah..sepertinya. Paling tidak aku lebih menggoda dari ujian kalkulusmu" "Kau dan kalkulus seperti candu. Tapi dibanding mabuk kalkulus, aku lebih memilih mabuk kamu" kembali kita memecah tawa, lewat rayuan gombalmu yang tetap itu-itu Mengulang malam bersamamu, setelah sekian banyak waktu "Aku bosan pada guyonanmu yang tetap itu-itu" "Sama, aku pun jenuh pada rayuanmu yang masih itu-itu" Kudukku meremang, inilah saatnya, aku tahu Pelan kau hela nafas, "hhh..yeah kita akan tetap itu-itu. Putar saja badanmu, kini hangat punggung beradu juga cukup melepas rindu" Sesederhana itu, iming-iming punggung menarikku kembali mengulang malam bersamamu, yang tetap itu-itu Yogyakarta, 29 Oktober 2009, - Perayaan atas kita, yang selamanya itu-itu -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun