Mohon tunggu...
Etna Nena Oetari
Etna Nena Oetari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Simple, easy going, positive thinker, Mom, onlinesale

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Buku 'Milik Negara Tidak Diperdagangkan' Berharga 20rb?

24 Oktober 2015   09:54 Diperbarui: 18 November 2015   05:06 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah harus gregetan ke siapa ? Karena aq alergi bener dah kalo harus jadi bagian proyek modus penuh akal bulus demi mulungin fulus. Tak sudi !

Jadwal sekolah apalagi libur dan tahun ajaran baru itu dari tahun satu ga pernah berubah. Segala kebijakan tentang pendidkan berubah, jungkir balik segala ide di'eksperimen'kan di sekolah tapi jadwal tahun ajaran baru selalu pasti bulan Juli

Dan tiap tahun ajaran baru pulalah drama buku-buku pelajaran baru dimulai. Kata dapat BOS atau apalah sebutannya tapi guru malah menyarankan untuk ((BELI)) karena sekolah belum tersedia. 

Jadi lucu takjub dan ajaib

Bisa-bisanya toko buku di Palasari dapat lebih dulu buku-buku pelajaran yang milik negara tidak diperdagangkan itu ?

 

Harganya 20rb...'Ga diskon Bu, da udah murah segitu juga dibanding buku penerbit lain.Ini kan dari pemerintah' Malah di toko lain sampai 25rb satu. Kalo beli yang di koordinir Ibu Orang tua murid dari sekolah jadi 28rb.

Ngeri juga yah BAGI-BAGI rejeki dari buku MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN ini ?

Fiuh...bener-bener bikin penasaran. Gimana ya RUTE peredaran buku milik negara tidak diperdagangkan bisa lebih cepat beredar dan tersedia di toko buku tapi tidak ke sekolah. 

Bagaimana buku-buku kalo beli sendiri bisa semua murid punya tapi kalo nunggu dari sekolah tidak ? Beberapa kejadian satu buku dipakai bersama untuk dua anak

Kapan ya orang-orang yang mengurus dunia pendidikan di negara ini berhati nurani yang bersih, yang benar-benar kerja untuk membuat pendidikan lebih baik ? Kapan mereka berhenti berorientasi pada banyak-banyakan pundi-pundi dalam bekerja ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun