Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku. Belajar juga merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pengalaman dan pengembangan kreativitas.
Menurut Whittaker (dalam Djamarah, 2008:12) "Belajar dirumuskan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman". Perlunya latihan atau pembiasaan dalam kelas merupakan kunci keberhasilan dalam proses belajar agar anak terlatih dan terbiasa dalam menanamkan perilaku positif.
Ki Hadjar juga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Mengacu pada pandangan Ki Hadjar bahwa seorang pendidik ibarat petani yang merawat tumbuhnya padi, tidak bisa memaksakan tumbuhan padi menjadi jagung. Maka seorang pendidik perlu untuk menuntun, mengarahkan, mengembangkan bakat dan minat anak. Dimulai dari kelas tempat dimana murid memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan akan bakat dan minatnya. Untuk mencapai kelas yang diimpikan maka seorang pendidik perlu membuat aturan yang telah disepakati bersama. Aturan yang dibuat adalah aturan yang telah disepakati bersama dengan membangun komitmen dalam belajar, dengan tujuan agar proses belajar dapat tercipta sesuai harapan, baik secara individual, kelompok maupun bersama secara menyeluruh dalam upaya mengembangkan wawasan, intelektual maupun emosional.
Kelas sebagai salah satu kelompok sosial maka perlu diciptakan suasana kondusif, aman, pembelajarannya penuh percaya diri, dan antar peserta saling mempercayai. Suasana seperti ini lebih memungkinkan murid belajar secara lebih efektif dan menyerap bahan ajar dengan baik. Dengan adanya komitmen dalam belajar, maka akan tercipta pembelajaran yang bermakna. Komitmen belajar ini membantu murid untuk berperilaku positif dan konsisten terhadap apa yang telah disepakati bersama.
Proses membangun komitmen dalam kelas adalah upaya pembiasaan dalam menerapkan budaya positif di sekolah. Perlunya latihan atau pembiasaan dalam kelas merupakan kunci keberhasilan dalam proses belajar agar anak terlatih dan terbiasa dalam menanamkan perilaku positif.
Dalam membangun kesepakatan bersama seorang guru tentu harus mampu membangun komunikasi yang baik dan efektif antara guru dan murid, mampu menjalin kerjasama, memberikan motivasi, rasa aman, dan rasa nyaman, agar tercipta suasana yang bahagia, membuat komitmen yang telah disepakati bersama, menerapkan budaya positif secara konsisten dan berkelanjutan serta melakukan refleksi secara rutin.
Dalam proses menuntun untuk membangun komitmen bersama, anak diberi kebebasan dalam berpendapat, tanyakan apa yang menjadi harapannya dan impiannya terhadap kelas dan gurunya, ciptakan suasana kondusif dan menyenangkan, kemudian buat komitmen secara bersama-sama.
Membangun komitmen yang telah disepakati bersama tentu harus dibarengi dengan konsekuensi jika komitmen yang telah dibuat dilanggar atau diabaikan. Tugas pendidik adalah memberi tuntunan dan arahan agar anak mengingat kembali bentuk komitmen yang telah disepakati bersama serta memberi sanksi disiplin yang mendidik yang bisa membentuk perilaku atau karakter anak yang diharapkan, misalnya sanksi berupa hafalan surat-surat pendek atau sholat dhuha 4 rakaat.
Berikut adalah panduan dalam membuat komitmen belajar
- Menyiapkan diri belajar bersama secara aktif
- Mengomunikasikan tentang harapan murid pada kelas dan gurunya
- Membantu murid mengeluarkan ide dan gagasannya
- Merumuskan kesepakatan norma kelas secara bersama
- Membuat sanksi disiplin jika melanggar komitmen yang telah disepakati
- Menandatangi komitmen yang telah di sepakati secara bersama
- Menyiapkan secara bersama kontrol kolektif dalam pelaksanaan norma kelas
Contoh kesepakatan kelas yang dibangun bersama
- Mari kita mulai hari ini tepat waktu, setiap saat!
- Berdoa sebelum dan setelah belajar
- Bersikaplah santun dan hormat kepada semua orang.
- Dengarkan guru ketika sedang menerangkan dan ikuti petunjuk
- Hargai perbedaan pendapat dengan teman sekelas.
- Bekerja keras, dan lakukan yang terbaik
- Duduk tegap dan sopan
- Angkat tangan jika ingin berbicara
- Nyalakan camera ketika pembelajaran di zoom meeting berlangsung
- Michrofon off pada saat pembelajaran berlangsung