Mohon tunggu...
Nina Paramitha Ardiani
Nina Paramitha Ardiani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

“Hangesti Budi, Makartining Jati Diri, Hangayu-hayu Nuswantara. Manunggaling Kawula Gusti”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senyum Merapi untuk Pembaharuan dan Pembauran

11 Desember 2012   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:50 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Diwak, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali menggelar acara Senyum Merapi untuk yang kedua kalinya sejak 2011 lalu. Padepokan Prasetya Budya dan warga Desa Sumber bersama-sama menyemarakkan acara Senyum Merapi selama dua hari (08-09 Desember 2012) yang mengangkat tema "Gaung Lare Gunung", atau Suara Anak Gunung. Tema ini dianggap dapat menjadikan anak sebagai pusat kegiatan, bertalian dengan kebudayaan dan kesenian yang berkembang diwilayah ini, juga diharapkan menjadi kekuatan dan semangat kehidupan masyarakat sekitar.

13552136401701628336
13552136401701628336
Pembukaan Senyum Merapi diresmikan dengan pelepasan ratusan burung ke alam bebas sebagai simbol pelestarian ekosistem alam. Diikuti dengan kolaborasi pertunjukan berbagai kesenian anak tradisional seperti permainan gamelan oleh anak-anak Calung Donal Duck senior dan junior yang tergabung dalam Sanggar Sapu Lidi, Qiro'ah, Reog Bocah dari SDN Keningar Desa Sumber, Prajuritan dari SD Kanisius Sumber, Angguk Rame Anak dari Ngargotontro Sumber, Dayak Grasak dari Sanggar Bangun Budoyo Sumber, dan beberapa bintang tamu seperti Biola AKSE (Angel Kids Stering Ensembel) dari Kalasan Yogyakarta, Tari Bali Siwa Nata Raja dari Yogyakarta, Wayang "Wahyu Mahkuta Rama" oleh Dalang Probo, dan tak ketinggalan juga Wayang Kancil khas pak Dalang Bagong Boneka dari Yogyakarta dengan suguhan cerita jenakanya, "Kancil Balapan Karo Penyu" diiringi musik gamelan yang dimainkan oleh anak-anak Calung Donal Duck dari Sanggar Sapu Lidi, dan masih banyak lagi.
13552137451695222221
13552137451695222221
1355213818352807367
1355213818352807367
1355213854636014803
1355213854636014803
1355213907291208632
1355213907291208632
135521393566469176
135521393566469176
1355213974327729139
1355213974327729139
Panggung anak ini sesungguhnya bukan sekedar diartikan sebagai panggung pertunjukan yang menampilkan festival kesenian anak. “Gaung Lare Gunung” justru memberikan penampang atas bentuk-bentuk kesenian yang telah berkembang di semua dusun di Desa Sumber Lereng Merapi, dan bagaimana fungsi kesenian tersebut menjadi tontonan sekaligus tuntunan dan perekat silaturahmi antar insan. Acara ini juga mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan dari Solo dan Semarang. Mereka bekerja sama dengan panitia Senyum merapi (Palguna) dengan bahu membahu mempersiapkan segala sesuatu untuk kelancaran puncak acara yaitu pada tanggal 09 Desember 2012.
1355214056756933587
1355214056756933587
13552141971135862003
13552141971135862003
Berkaitan dengan pelestarian alam, Bapak Pras selaku penanggung jawab Padepokan Prasetya Budya dan penanggung jawab acara menjelaskan bahwa “Palguno juga melaksanakan program penghijauan dengan penanaman 16 Juta bibit pohon Produktif untuk areal tanah 70 hektar pertahun. Program penghijauan ini baru terealisasi sekitar 15 ribu bibit pohon untuk areal tanah 9 hektar. Adapun donatur bibit pohon ini berasal dari berbagai kalangan yang peduli akan pelestarian alam. diantaranya Green Network, Universitas Sanata Dharma, KLM (Komunitas Lereng Merapi) DIY Jateng. Pada acara ini juga diberikan donasi 10.000 bibit pohon yang diserahkan secara simbolis oleh Presdir Green Network Bapak Agus Handoko kepada Palguna”. Menurut mas Tatya, salah seorang dari anggota TaruParwo, yaitu komunitas yang peduli terhadap lingkungan, mengatakan, “Saya sangat senang sekali bisa menyaksikan acara Senyum Merapi ini. Saya bisa menyaksikan betapa bakat anak-anak yang berpentas sangat menakjubkan. Sangat bagus pula ketika Senyum Merapi ini ternyata tidak hanya menampilkan kebudayaan tradisi lokalnya, namun kami juga disuguhi seni tari Bali Nata Raja, dan permainan Biola anak-anak manis dari Kalasan ini. Ini menunjukkan Senyum Merapi memang peduli terhadap kebudayaan secara luas. Jika saya diundang lagi, pasti saya akan datang untuk Senyum Merapi”, dengan penuh semangat mas Tatya menjelaskan kepada saya.
1355214130861135384
1355214130861135384
SENYUM MERAPI secara khusus didedikasikan bagi anak-anak yang menjadi cikal bakal sekaligus pewaris paling sah dari Republik ini. SENYUM MERAPI berupaya mendorong sistem pendidikan budaya yang membebaskan dan memanusiakan yang dikembangkan berdasar natural and historical resources yang dimiliki masing-masing anak maupun lingkungan sosial mereka.
13552142781070079016
13552142781070079016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun