Ahli Teknologi laboratorium medik atau analis Kesehatan adalah tenaga Kesehatan yang yang melakukan pemeriksaan terhadap specimen atau sample yang berasal dari manusia atau bukan dari manusia agar dapat mendiagnosa penyakit menggunakan peralatan laboratorium yang canggih dan telah terkomputerisasi. Definisi Teknologi laboratorium medik atau analis Kesehatan menurut PATELKI tahun 2017 yaitu tenaga medis yang mengerjakan pemeriksaan bahan sample yang berasal dari manusia atau bukan yang kemudian dapat mendiagnosa sebuah penyakit yang dialami oleh pasien, mengetahui penyebab penyakit serta membantu dalam  proses penyembuhan penyakit pasien menggunakan peralatan canggih yang sudah terkomputerisasi.
Dalam dunia medis, Teknologi laboratorium medik memegang peranan penting sebagai pusat pengujian dan analisis yang mendukung diagnose penyakit secara akurat. Salah satu laboratorium yang telah mendapatkan reputasi tinggi karena profesionalisme dan teknologi modernnya adalah LABORATORIUM PERMATA. Tempat ini menawarkan layanan pemeriksaan darah dengan Teknik laboratorium medik yang terstandar, memberikan hasil akurat untuk membantu dokter membuat Keputusan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci bagaimana Teknik laboratorium medik diaplikasikan di Laboratorium  Permata, khususnya dalam pemeriksaan darah.
 PROSES PEMERIKSAAN DARAH DI LABORATORIUM PERMATA
Pemeriksaan darah adalah suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk mengetahui  sel darah pasien,. Terdapat beberapa tujuan dari  pemeriksaan darah, diantaranya adalah  sebagai pemeriksaan  penyaringan  untuk menunjang diagnosa,  untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi (Hanggara, 2010). Pemeriksaan darah sangat penting untuk  menentukan diagnosa suatu penyaki, beberapa pemeriksaan darah diantarannya adalah hitung jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, hemoglobin (HB), dan  Hematokrit.
Di Laboratorium Permata, setiap proses pemeriksaan darah dilakukan dengan Standar Operesional Prosedur (SOP) yang ketat untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Berikut adalah tahap atau proses pemeriksaan darah :
- Tahap persiapan pasien
- Sebelum melakukan  tindakan pemeriksaan pada pasien para petugas  melakukan identifikasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penanganan. Para petugas di Laboratorium Permata menjelaskan beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu sebagai berikut :
- Memperkenalkan diri sebagai petugas pada pasien
- Menanyakan identitas pasien seperti nama, tanggal lahir  dengan kalimat efektif guna menghindari kesalahan identitas pasien.
- Memastikan Kembali kesesuaian antara lembar permintaan pemeriksaan laboratorium dengan identitas pasien
- Menanyakan apakah pasien memiliki pobhia atau pengalaman kurang baik terhadap proses pengambilan darah
- Menyakinkan kepada pasien agar tetap santai serta kooperatif saat proses pengambilan darah
- Mengupayakan agar pasien dalam kondisi yang baik dan nyaman dalam proses pengambilan darah namun tetap dalam posisi yang tidak menyulitkan proses pengambilan darah
- Yang terakhir menjelaskan tentang prosedur penanganan yang akan dilakukan terhadap pasien beserta pemeriksaan yang akan dilakukan menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti pasien atau keluarga
- Teknik  pengambilan darahÂ
- Pertama tama petugas laboratorium menentukan vena yang akan digunakan untuk pengambilan darah. Dimana petugas laboratorium mengambil darah dengan menggunakan Teknik tusukan maupun sayatan dengan tujuan untuk mendapatkan specimen (Malik & Haposan, 2021)
- Terdapat 3 macam Teknik atau metode pengambilan darah, antara lain sebagai berikut:
- Venipuncture
- Teknik ini merupakan pengambilan darah dengan cara melakukan tusukan pada pembuluh darah vena dengan tujuan untuk memperoleh sample darah vena. Ada beberapa macam vena yang dapat digunakan sebagai Lokasi tusukan, yaitu pada vena fossa antecubital, dan Lokasi lainnya pada vena sefalika ( chepalic vein), vena basalika (basilic vein), dan vena mediana kubiti (median cubital vein). Vena mediana merupakan vena utama yang menjadi pilihan lokasi tusukan, dan selanjutnya yang dapat dipilih yaitu vena sefalika, dan yang selanjutnya yaitu vena basalika (Nugraha, 2017).
- Skinpuncture
- Teknik ini merupakan Teknik pengambilan darah dengan cara melakukan tusukan pada pembuluh darah kapiler atau pada kulit. Tempat atau Lokasi tusukan yang biasannya dilakukan yaitu pada jari dan tumit (Nugraha, 2017).
- Tusukan arteri atau nadi
- Teknik pengambilan darah ini dilakukan dengan cara melakukan tusukan pada pembulu darah arteria tau nadi. Lokasi tusukan yang biasa digunakan yaitu arteri radialis (pergelangan tangan), arteri brachialis (lengan), atau arteri femoralis (lipat paha) (Praptomo, 2021).
- Pemilihan dan penggunaan jenis tabung vacutainer untuk sampel darah
- Dalam pemeriksaan specimen darah pemilihan penampungan darah (tabung vacutainer) menentukan kualitas dari specimen yang akan dilakukan pemeriksaan. Tabung vacutainer merupakan tabung yang hampa udara dan dan akan terisi oleh darah secara otomatis, karena didalam tabung vacutainer terdapat tekanan negative (Dickinson, 2014). Darah diambil menggunakan jarum steril yang terhubung dengan alat vacutainer. Kemudian darah dimasukkan kedalam tabung dengan volume minimal  1mL dan maksimal 3 mL  tergantung ada kebutuhan pemeriksaan, darah dimasukkan ke dalam tabung secara perlahan untuk menghindari kerusakan sel darah (hemolisasi).
- Sehingga Laboratorium Permata menggunakan berbagai jenis tabung yang disesuikan dengan jenis pemeriksaan, seperti sebagai berikut :
- Tabung tutup merah , tabung tanpa penambahan antikoagulatif, darah akan membeku dan untuk mendapatkan serum, maka darah yang sudah beku harus dipisahkan dengan disentrifuge. Tabung ini biasanya digunakan dalam pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah ( crossmatching test).
- Tabung tutup kuning, tabung yang berisi gel separator (serum separator tube / SST) yang berfungsi untuk memisahkan serum dan sel darah. Biasanya digunakan dalam pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi
- Tabung tutup ungu, atau lavender, tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan pada pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch).
- Tabung tutup biru, tabung ini berisi natrium sitrat. . Umumnya digunakan dalam pemeriksaan koagulasi (misal PPT, APTT).
- Tabung tutup biru gelap, yaitu tabung yang berisi EDTA yang bebas logam, umunnya digunakan pada pemeriksaan trace element ( zink, copper, mercury) dan toksikologi.
- Tabung tutup hijau terang, tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PTS) dengan ditambahi antikoagulan lithium heparin. Umumnya digunakan pada pemeriksaan fragilitas osmotic eritrosit dan kimia darah.
- Tabung tutup hijau, tabung jenis ini berisi natrium atau lithium heparin, yang umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmatik eritrosit dan kimia darah.
- Tabung tutup abu -- abu terang , tabung jenis ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat, yang digunakan dalam pemeriksaan glukosa.
- Tabung tutup hitam, ialah tabung yang berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED (ESR).
- Tabung tutup putih, merupakan suatu tabung yang berisi potassium EDTA, dan dapat digunakan pada pemeriksaan molekuler/ PCR dan DNA.
- Tabung tutup pink, berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan imunohematologi.
- Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas, merupakan suatu tabung yang berisi media biakan, dapat digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi-aerob, anaerob dan jamur (Fitira, 2014).```
- Analisis sampel darah di laboratoriumÂ
- Setelah pengambilan darah, sampel langsung dikirim kebagian analisi untuk diproses. Di Laboratorium Permata, analisis dilakukan dengan menggunakan alat alat modern dan teknologi otomatis yang meningkatkan efisien dan mendapatkan hasil yang akurasi.
- Pemeriksaan hematologi
- Pemeriksaan ini berfokus pada komponen darah
- Sel darah merah (Eritrosit) : komponen terbanyak dalam darah dan merupakan bagian utama dari sel darah. Normalnya, eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, tidak mempunyai inti, dan ukuran diameter selnyanyaitu 7 -- 8 mikro dengan ketebalan  1,5. -- 2,5  mikron. Jumlah sel eritrosit tiap militer adarh yaitu sekitar 3,5 hingga 5 juta sel darah. Eritrosit ini digunkan untuk  mendeteksi anemia atau ganguan peradangan.
- Sel darah putih (Leukosit ) : merupakan sel darah yang memiliki inti. Sel leukosit umumnya dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu granulosit dengan ciri memiliki granula pada bagian sitoplasma dan agranulosit dengan ciri tidak memiliki granula pada bagian sitoplasmanya. Pemeriksaan leukosit digunakan untuk mengevaluasi adanya infeksi, peradangan, atau gangguan imun.
- Trombosit : merupakan sel darah yang tidak memiliki inti falam bentuk bulat kecil dengan diameter 2 -- 4 mikro  yang berfungsi dalam mekanisme koagulasi ( pembekuan darah). Pemeriksaan trombosit digunakan untuk menilai fungsi pembekuan darah
- Pemeriksaan kimia darah
- Pemeriksaan ini melibatkan analisis zat kimia dalam darah, seperti :
- Glukosa darah : untuk mendiagnosa dan memantau diabetes
- Kolesterol dan trigliserida : untuk menilai resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Enzim hati : untuk mengetahui kondisi Kesehatan hati, seperti SGOT dan SGPT
- Pemeriksaan koagulasi
- Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai kemampuan darah dalam menghentikan membeku pendarahan, terutama bagi pasien yang akan menjalani operasi atau memiliki gangguan pembekuan.
- Pemeriksaan laju endap darah (ESR)
- Pemeriksaan ESR digunakan untuk mendeteksi adanya peradangan kronis atau infeksi dalam tubuh.
- Verifikasi dan pelaporan hasilÂ
- Tahap verifikasi dan laporan hasil merupakan Langkah akhir dalam proses pemeriksaan di Laboratorium Permata. Langkah ini bertujuan untuk memastikan keakuratan data yang akan dihasilkan serta memberikan laporan yang jelas dan mudah di pahami oleh dokter maupun pasien. Â Setelah sampel darah dianalisis, hasilnya terlebih dahulu di validasi oleh Dokter spesialis Patologi Klinik, yang sebagai Dokter penanggung jawab Laboratorium Permata. Untuk memastikan hasil sesuai dengan standar yang berlaku. Petugas melakukan pengecekan ulang data pasien, verifikasi hasil berdasarkan SOP, serta konsultasi dengan ahli jika ada hasil yang memerlukan peninjauan lebih lanjut.
- Setelah diverifikasi, laporan hasil disusun dengan mencantumkan informasi pasien, jenis pemeriksaan, nilai hasil lengkap dengan rentang normal, dan kesimpulan yang relevan. Semua ini disampaikan secara jelas untuk membantu pasien dan dokter memahami kondisi kesehatan yang terdeteksi dari pemeriksaan tersebut.
Â
REFERENSI
Ramdhani, R., Mentari, I. N. ., & Atfal, B. (2019). Variasi Volume Sampel Darah Pada Tabung Vacutainer Edta Terhadap Pemeriksaan Darah Lengkap. Media of Medical Laboratory Science, 3(2), 80--86. http://www.lppm.poltekmfh.ac.id/index.php/mmls/article/view/203
Vita Purwaningsih, N., & St, S. (2019). Kes (0815128601) Ellies Tunjung SM. 59. http://www.um-surabaya.ac.id
(Puspitasari & Aliviameita, 2024)Puspitasari, & Aliviameita, A. (2024). Pemeriksaan Hematologi Rutin.