Assalamu'alaikum wr wb teman-teman semua. Malam semakin larut mata tidak mau terpejam. Lamunan yang silam bangkit kembali. Berapa risau akan ulah si badan diri. Mengingatkan kembali kepada memori lama. Itu pun beberapa tahun silam. Maaf memaafkan dalam diri sendiri itu selalu dikerjakan. Namun tangan kiri selalu berulah mengusik keberadaan si tangan kanan. Menahan itu namanya ibadah gumam hatiku sendiri. Yang sudah ya sudah untuk dipikir kembali. Pikir itu pelita hati, Â terlalu dipikir binasa diri.
Hidup di dunia dibatas bumi akan saling berinteraksi. Manusia hidup saling ketergantungan. Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk hidup saling membutuhkan tidak hari ini mungkin esok atau lusa. Selalu tanamkan dalam hati berbuat baik dengan sesama. Kalau kita baik tidak akan mungkin orang akan jahat terhadap diri sendiri. Satu kali berbuat dimaafkan dua kali berbuat juga masih di maafkan ketiga kali berbuat orang akan mulai berpikir. Ini tidak akan pernah berubah kecuali apabila roh bercerai dengan badan baru akan berubah.
Selalu bersabar karena orang sabar disayang Tuhan. Walaupun tetap begitu tabiatnya namun tanamkan sikap sabar dan rendah hati. Ibarat padi semakin berisi semakin merunduk. Semoga perjuangan ini tetap sampai pada batas yang ditentukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H