Penggunaan keyword yang dulu gencar dan ternyata sekarang menjadi hal yang membingungkan bagi para pemilik situs. Karena secara terang-terangan search engine terbesar di dunia menyatakan percuma. Sementara beberapa seo tools menghendaki agar keyword tetap di pasang pada situs. Lalu mana yang benar? Saya sendiri sebagai penyedia jasa seo menyatakan perlu. Tetapi kedua pendapat di atas memang benar adanya. Nah luh, tambah bingung, kan? Berikut penjelasannya.
Mesin telusur terbesar di dunia menyatakan percuma terhadap penggunaan keyword pada sebuah situs, tetapi bukan melarang. Karena metode yang digunakan oleh mesin ini adalah bukan membaca meta keyword pada sebuah situs di dalam memahami kata kunci (keyword), tetapi membaca pada isi keseluruhan yang terdapat pada sebuah situs. Jadi Penggunaan keyword pada situs jika bertujuan untuk lebih optimal pada mesin telusur tersebut, tidak akan dianggap.
Lalu kenapa seo tools menyarankan tetap digunakan? Hal ini disebabkan mesin telusur di dunia ini cukup banyak. Dan yang lain masih menghendaki meta keyword perlu diisi. Beberapa alat atau gadget ternyata di setting menggunakan mesin pencari lain, bukan yang terbesar tersebut. Coba anda perhatikan untuk gadget yang menggunakan program windows 8 sebagai program utamanya, secara default bukan menggunakan mesin telusur terbesar di dunia tersebut, bukan? Nah jika yang menggunakan gadget tersebut hanya orang awam, apakah akan mengganti default browsernya? Beberapa ponsel cerdas juga ternyata memiliki default browser yang berbeda. Untuk itulah, terlepas penggunaan meta keyword tidak disarankan, tetapi jika anda masih menggunakannya juga tidak masalah. Yang penting konten-konten yang anda ciptakan dalam situs jangan mengulang-ulang kata sehingga terkesan ingin membidik kata kunci tertentu. Sebagai contoh, artikel ini. Adakah anda lihat jika saya ingin membidik keyword tertentu? Apalagi Kompasiana memang tidak memberikan kolom meta keyword, kecuali tags.
Referensi: http://www.jasaseomurah.co.id/kontroversi-penggunaan-keyword-pada-situs.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H