Setiap umat manusia memiliki mimpi sejak kecil. Angan-angan yang kadang dapat terwujud maupun hanya sekedar mimpi tanpa ujung. Begitu juga dengan saya. Sejak kecil, saya banyak memiliki mimpi. Dan kadang tidak realistis, seperti pengen bisa terbang, pengen bisa jalan-jalan di bulan atau hal-hal lain yang hanya segelintir umat di dunia ini yang bisa mendapatkannya. Dan jika anda menginjak umur tertentu, kadang teringat hal-hal lucu atas angan yang pernah terlintas.
Saat kecil, saya punya cita-cita jadi astronot, kemudian beralih jadi pilot dan sekarang tidak satupun terwujud, walaupun beberapa kali sudah mencicipi naik pesawat ke beberapa negara.
Saat kecil, saya ingin sekali tinggal di rumah yang berada di pinggir danau, punya ranch dengan kuda-kuda terbaik, dan sekarang tinggal di suatu perumahan dengan danau buatan yang agak jauh dari rumah dan banyak sekali "kuda besi" yang lalu lalang di kompleks perumahan.
Saat kecil ingin sekali memiliki perusahaan yang berkelas dunia dengan banyak karyawan yang sejahtera, dan sekarang memiliki perusahaan yang cukup menguasai "dunia" internet dengan banyak blogger yang berada di kota-kota yang jauh yang membantu bisnis yang saya kelola.
Saat kecil, saya sangat menyukai mobil sport yang lincah, dan sekarang memiliki kendaraan yang cukup lincah dan sering digunakan oleh pembalap untuk lomba, walaupun jauh dari kategori mobil sport. Tepatnya sih city car.
Pada hari ini saya tersenyum bahagia dan bersyukur karena sebagian besar mimpi saya terwujud walau dengan caraNya bukan dengan caraku. Dan hari ini saya berpikir, seandainya terwujud dengan caraku, saya yakin tidak bisa tersenyum seperti hari ini. Mungkin saya jadi orang yang tidak bahagia jika semua harus terwujud dengan cara saya. Saya sangat yakin dengan hal itu.
Hari ini saya seperti ditunjukkan suatu film kehidupan pribadi, di mana saya harus kuat, harus tetap semangat walaupun belum sepenuhnya angan-angan terwujud dan saya wajib bersyukur karena Tuhan ijinkan beberapa fase yang "menyerempet" atau mirip dengan mimpi kecilku. Dan semuanya belum berakhir. Jalan masih panjang dan pertandingan iman baru di mulai. Seberapa kuat iman saya atas keinginan, sebesar itulah Tuhan akan memberi. Tapi semuanya itu harus dengan CARANYA..
Have a blessing day, now and forever.. Amien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H