Mohon tunggu...
Nelson Cendana
Nelson Cendana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Tempat Saya Berproses

19 September 2024   19:25 Diperbarui: 19 September 2024   19:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai siswa kelas XII di Kolese Kanisius Jakarta, saya merasa telah melalui perjalanan yang penuh dengan pembelajaran, baik secara akademik maupun non-akademik. Sekolah ini bukan hanya tempat untuk belajar teori dan konsep, tetapi juga tempat di mana saya dan teman-teman dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang mampu menghadapi dunia dengan karakter kuat. Pengalaman-pengalaman yang saya lalui selama di sini telah membentuk cara pandang saya terhadap dunia, terutama melalui berbagai kegiatan seperti Ignatian Leadership Training, Advanced Leadership Training, dan Canisius College Cup.

Salah satu pengalaman paling berkesan bagi saya adalah ketika mengikuti Ignatian Leadership Training di kelas 10. Program ini dirancang untuk memberikan dasar-dasar kepemimpinan bagi setiap siswa. Di sinilah saya pertama kali benar-benar memahami arti kepemimpinan yang sebenarnya. Tidak hanya tentang bagaimana mengatur dan mengarahkan orang lain, tetapi lebih dalam lagi, yaitu tentang bagaimana memimpin diri sendiri dengan disiplin dan ketaatan. Melalui latihan ini, saya belajar bahwa pemimpin yang baik harus memiliki integritas, disiplin yang kuat, dan mampu menunjukkan solidaritas terhadap orang lain. Nilai-nilai ini menjadi pondasi penting yang terus saya bawa dalam setiap kegiatan di sekolah.

Kemudian, di kelas 11, saya melanjutkan proses pengembangan diri melalui Advanced Leadership Training. Jika pada tahap sebelumnya fokus utamanya adalah dasar-dasar kepemimpinan, pada tahap ini saya mulai dilatih untuk berpikir lebih kritis dan menjadi pemimpin yang melayani. Konsep "pemimpin yang melayani" terasa sangat relevan, terutama dalam konteks dunia saat ini di mana pemimpin tidak hanya diukur dari seberapa besar kuasa yang dimilikinya, tetapi dari seberapa mampu ia melayani orang lain. Dalam latihan ini, saya belajar bahwa seorang pemimpin tidak hanya mengatur dari atas, tetapi juga siap turun tangan, mendengarkan, dan bekerja bersama dengan anggota tim. Kemampuan berpikir kritis juga menjadi sangat penting, karena dalam situasi yang kompleks, seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan yang bijak berdasarkan analisis yang mendalam.

Selain dari program kepemimpinan, pengalaman menjadi panitia dalam Canisius College Cup  juga menjadi salah satu momen yang tidak terlupakan. Kegiatan ini merupakan ajang perlombaan antar siswa SMA se-Jabodetabek, dan saya mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung sebagai panitia. Melalui pengalaman ini, saya tidak hanya belajar tentang bagaimana mengorganisasi sebuah acara besar, tetapi juga merasakan sendiri tantangan di lapangan yang membutuhkan ketepatan waktu, disiplin, dan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan. Menghadapi situasi yang dinamis selama kegiatan CC Cup mengajarkan saya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Terkadang, keputusan cepat harus diambil, dan itulah momen di mana ketegasan seorang pemimpin diuji.

Dari semua pengalaman ini, saya merasa Kolese Kanisius benar-benar memberikan kesempatan bagi siswanya untuk berkembang secara holistik. Tidak hanya aspek akademik yang ditekankan, tetapi juga pengembangan karakter dan kepemimpinan yang integral. Program-program yang disediakan sekolah memberikan ruang bagi siswa untuk mengenali potensi diri, mengasah kemampuan, dan yang paling penting, membentuk mereka menjadi individu yang memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang kuat.

Ke depannya, saya berharap Kolese Kanisius terus memperkuat tradisi ini dan terus berinovasi dalam menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global. Dunia semakin kompleks, dan saya yakin dengan fondasi yang kuat yang diberikan oleh Kolese Kanisius, kami siap untuk berkontribusi di masyarakat dengan karakter dan kepemimpinan yang unggul. Kolese Kanisius telah mengajarkan saya bahwa menjadi pemimpin bukan hanya tentang kekuatan dan kuasa, tetapi tentang keberanian untuk melayani dan tanggung jawab untuk membuat perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun