Prestasi yang diraih oleh tiga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) yang masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientists 2021 menegaskan posisi Indonesia dalam peta penelitian global. Pengakuan dari Stanford University ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga menjadi bukti bahwa peneliti-peneliti Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dengan kontribusi nyata dalam bidang ilmu pengetahuan.
Prestasi ini mencerminkan pentingnya konsistensi dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Para ilmuwan yang masuk dalam daftar ini, seperti Abdul Rohman, Muh Aris Marfai, dan Ahmad Maryudi, telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam bidang masing-masing. Dengan pengakuan internasional ini, diharapkan para peneliti muda Indonesia termotivasi untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas penelitian mereka.
Prof. Dr. Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi UGM, misalnya, memiliki 28 h-index dan telah mempublikasikan 80 karya ilmiah. Penelitiannya yang fokus pada kehalalan dan autentikasi produk-produk farmasi dan makanan, telah banyak disitasi oleh peneliti lain, menunjukkan pengaruh besar yang dimiliki dalam bidang tersebut.
Demikian pula, Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, Guru Besar Fakultas Geografi UGM, dengan fokus pada geomorfologi bencana, memiliki h-index 16 dengan lebih dari 752 sitasi sejak tahun 2007. Karyanya yang konsisten dalam bidang geomorfologi pesisir dan informasi geospasial memperkuat posisi Indonesia dalam penelitian geografi di dunia internasional.
Jika penelitian ilmiah diibaratkan sebagai sebuah pohon, maka setiap publikasi dan sitasi adalah seperti daun dan cabang yang membuat pohon tersebut tumbuh semakin besar dan kokoh. Pohon yang subur ini tidak hanya berdiri tegak di taman akademis, tetapi juga menyebarkan benih pengetahuan yang bisa tumbuh di seluruh dunia. Ketiga profesor UGM ini telah menumbuhkan pohon ilmu pengetahuan mereka hingga akarnya tertanam kuat dalam komunitas ilmiah global.
Keberhasilan ini juga memberikan tanggung jawab bagi lembaga pendidikan tinggi lainnya di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penelitian berkualitas. Diperlukan kerjasama yang lebih intensif antara universitas, pemerintah, dan industri untuk memfasilitasi penelitian yang lebih inovatif dan berdampak luas, sehingga semakin banyak peneliti Indonesia yang diakui di panggung internasional.
Esai ini menyoroti pentingnya penghargaan internasional dalam dunia akademis sebagai motivasi dan inspirasi bagi generasi peneliti berikutnya, sambil menegaskan peran sentral yang dimainkan oleh peneliti Indonesia dalam komunitas ilmiah global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H