Kedua, terapi dan konseling dapat membantu individu yang sudah terlanjur kecanduan. Psikoterapi, terutama terapi perilaku kognitif (CBT), telah terbukti efektif dalam membantu individu mengatasi adiksi pornografi. Selain itu, dukungan dari kelompok sebaya atau komunitas yang mengalami masalah serupa juga dapat memberikan dampak positif.
Ketiga, pemerintah dan penyedia layanan internet perlu bekerja sama untuk membatasi akses terhadap situs pornografi, terutama bagi anak-anak dan remaja. Implementasi filter konten dan pengawasan orang tua dapat membantu mengurangi paparan konten yang tidak pantas.
Adiksi film porno adalah fenomena yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, didorong oleh perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan mental dan fisik individu, tetapi juga pada hubungan interpersonal dan kinerja akademik atau profesional. Upaya penanggulangan memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk pendidikan seks yang benar, terapi dan konseling, serta kerjasama antara pemerintah dan penyedia layanan internet. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatif dari adiksi film porno dan membantu individu yang terkena untuk kembali menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H