Mohon tunggu...
Nelson S
Nelson S Mohon Tunggu... pegawai -

Setiap hari membaca, tetapi tidak pernah pintar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaafkan Penculik Bayi: Berbahagialah Valencia Kembali ke Pangkuan Ibunda

29 Maret 2014   18:55 Diperbarui: 17 Maret 2017   18:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1396085393534913644

Sumber gambar: Doc.Antaranews

Bayi yang baru saja lahir diberi nama Valecia setelah berhasil dikembalikan Polri kepangkuan ayahandanya  Toni Manurung (26) dan ibundanya Lasmaria boru Manullang (24) Jumat malam 28 Maret 2014, bisa tertawa riang gembira dengan linangan air mata bahagia sebagai seorang ibu yang baru saja melahirkan bayi Valencia boru Manurung.

Menurut Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Pol M. Iriawan, kepada sumber disini “Terduga penculik berinisial DS ditemukan di kost daerah Pasirkaliki, Bandung, Jumat (28/3/2014) malam. Pelaku sempat berupaya kabur dan mencoba bunuh diri dari atas jembatan layang Pasupati, Bandung.”

Penulis menduga bahwa pelaku mengalami stress berat akibat ketakutan dan bersalah berlebihan termasuk akibat pemberitaan begitu gencar dimedia elektronik dan media online. Ketinggian  flyover Pasopati sekitar 13 meter terletak di Jalan HOS Cokroaminoto tempat pelaku menjatuhkan diri memungkinan pelaku tewas seketika. Kita bersyukur DS tidak tewas, hanya mengalami luka cukup serius, diperkirakan mengalami patah tulang leher. Harus menjalani perawatan khusus di RS. Hasan Sadikin, Bandung. Kita berharap dan berdoa DS cepat sehat,

Memaafkan itu Indah

Bila tersangka DS melakukan penculikan itu karena ingin memiliki anak, alangkah indah jika Toni Manurung dan Lasmaria boru Manullang memaafkan dengan tulus, dan mendoakan DS supaya segera dikaruniai Tuhan anak dari kandungannya sendiri.

Bagaimana Memaafkan Orang yang telah Menyakiti Kita? Rick Warren menyebut ada tiga pokok utama kita bisa lakukan untuk memaafkan orang yang menyakiti hati kita, yaitu:


  1. Melepaskan hak untuk menuntut balas: adalah tidak mengambil tindakan penegakan keadilan secara pribadi. Biarlah Allah yang akan menjadi Hakim yang tidak memihak. Rick Warren mengutip perkataan Paulus bahwa “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!.” Dengan memaafkan secara total dan mendoakannya, kita yakin pelaku penculikan akan bertobat dan kembali ke jalan Allah yang benar.
  2. Pusatkanlah perhatian pada hal-hal yang ingin Allah kerjakan di dalam hidup Anda. Selama  Anda memusatkan perhatian pada orang yang melukai Anda, maka merekalah yang sedang mengendalikan Anda. Anda tentu tidak ingin orang-orang yang dulu pernah melukai Anda mengendalikan hidup Anda di masa kini. Anda tentunya ingin agar Allah yang mengendalikan hidup Anda.Bagaimana melakukannya? Rick Warren menyatakan:

  • Luruskan hati Anda. Artinya, lakukanlah hal yang benar. Maafkan orang itu. Lepaskan dia dari tuntutan sakit hati.
  • Memohon kepada Allah. Mintalah Allah untuk turut campur dan memenuhi hati Anda dengan kasih-Nya.
  • Hadapi lagi dunia ini. Jangan menarik diri. Jangan mengurung diri Anda. Anda tidak bisa mengasihi tanpa menaggung resiko dilukai. Dan hidup tanpa mengasihi jelas-jelas bertentangan dengan rencana Allah bagi hidup Anda.


3. Tanggapilah kejahatan dengan kebaikan

Ada begitu banyak kejahatan di dunia ini. Anda tidak akan bisa mengatasi kejahatan dengan cara mengecamnya. Anda hanya bisa mengatasi kejahatan dengan kebaikan. Rick Warren mengutip pernyataan Allah menurut keyakinannya, yaitu “Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan”

Apakah mudah melakukannya? Tentu saja tidak. Setiap tulang di dalam tubuh kita ingin menanggapi kejahatan dengan kejahatan juga. Namun pengampunan itu muncul jika kita menanggapi kejahatan dengan kebaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun