Keadaan UMKM saat inflasi akibat kenaikan harga BBMÂ
Saat ini masyarakat Indonesia tengah ramai membahas kenaikan harga BBM, lonjakan harga BBM ini membuat harga-harga pokok ikut naik hingga menyebabkan inflasi yaitu merupakan kecenderungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Pada akhir tahun 2022 ini Indonesia diperkirakan akan mengalami inflasi hingga 6,5% (Deputi Gubernur Bank Indonesia). Efek inflasi ini akan menyebabkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya menjadi menurun dikarenakan pendapatan gaji yang mereka dapatkan cenderung tetap.
UMKM merupakan salah satu yang terkena dampak dari inflasi kerena harga bahan baku naik, sehingga mau tak mau UMKM juga harus meningkatkan harga jual produk mereka maupun menurunkan jumlah produksi mereka, karena hal ini maka daya beli masyarakat berkurang dan menyebabkan penjualan menurun, hal ini akan menyebabkan penurunan omzet penjualan.
Lalu bagaimana cara UMKM supaya dapat bertahan dalam inflasi ?
1. Menyesuaikan harga dengan kondisi pasar dan kompetitor
Saat terjadi kenaikan harga bahan baku, mau tidak mau UMKM juga harus menaikkan harga jual barang mereka, namun hal ini juga tentu dikawatirkan akan menurunkan jumlah omzet penjualan, sehingga pelaku UMKM harus pandai-pandai dalam menyesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. Adapun yang harus diperhatikan yaitu perubahan harga bahan baku, biaya logistik, dan juga harga jual yang dipasang oleh kompetitor dari waktu ke waktu. Dengan begitu, UMKM dapat mengetahui secara cepat jika ada perubahan harga jual yang harus dilakukan.
2. Melakukan diversifikasi pemasok (supplier)
Sering kali kita temui bahwa banyak pedangang yang hanya mengambil bahan baku atau dagangan dari satu pemasok saja, hal ini sangat beresiko dalam keberlangsungan suatu bisnis, contohnya dalam inflasi kali ini, apabila UMKM atau seorang pembisnis hanya bergantung pada suatu supplier maka mau tidak mau harus bergantung dan mengikuti kebijakan kenaikan harga dari supplier tersebut sehingga mau tak mau UMKM tidak bisa berbuat apa-apa. Itu sebabkan sangat bagus apabila UMKM atau pelaku bisnis memiliki lebih dari satu supplier.
3. Mengurangi produk atau lini bisnis yang memiliki kinerja kurang baik
Evaluasi produk secara berkala sangat dibutuhkan apa lagi ketika terjadi inflasi, tentu kita tidak bisa mempertahankan produk kita yang tidak memiliki kinerja yang memuaskan, sehingga dikeadaan inflasi ini palaku bisnis maupun UMKM hendaknya mengevaluasi ulang mana produk atau barang/jasa yang dijual yang memiliki kinerja terbaik hingga terburuk.
4. Menyiapkan dan menjaga ketersediaan dana darurat