Mohon tunggu...
Nelly Rachman
Nelly Rachman Mohon Tunggu... Lainnya - Black Lovers

Menantang diri untuk menulis. Berbagi cerita melalui untaian kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Malu, Gemetaran dan Demam Panggung

13 September 2021   18:28 Diperbarui: 13 September 2021   19:35 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Malu dilihat dan dikomentari pengamen dan tukang sayur saat berlatih presentasi untuk lomba TBCCI tahun ini.” – Aditha

“Kaki gemetaran saat simulasi presentasi di ruang terbuka dan dapat dilihat banyak orang.” – Dwi

“Adrenalin terpacu karena harus presentasi di luar zona nyaman.” – Berty

“Demam panggung saat perekaman video presentasi, dan serasa menjadi pembawa berita di televisi.” – Melia

Tahun ini merupakan tahun ke-15 pelaksanaan ajang bergengsi pemberian penghargaan kepada insan di dunia contact center di Indonesia yang dikenal dengan nama The Best Contact Center Indonesia atau TBCCI. TBCCI yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA) sejak tahun 2007 ini merupakan ajang untuk berbagi pengalaman dan prestasi di bidang pelayanan contact center (informasi lebih lengkap tentang TBBCI, dapat dilihat di laman icca.co.id).

Pada tahun 2021, TBCCI yang diselenggarakan sejak bulan Agustus lalu hingga nanti bulan Oktober diikuti oleh 52 instansi (lembaga pemerintah, badan publik, dan perusahaan swasta) di Indonesia. Dalam laman icca.co.id diketahui bahwa lomba dibagi menjadi tiga kategori yaitu Korporat, Individual, dan Teamwork.  

Aspek penilaian pada kompetisi TBCCI yaitu kemampuan peserta dalam mempresentasikan capaian target kinerja selama satu tahun terakhir sebagai agent, customer experience (layanan yang memberikan pengalaman positif bagi konsumen) serta motivasi pengembangan. 

Kompetisi TBCCI Tahun 2021 terdiri dari 3 (tiga) tahap penilaian yaitu ujian online dengan bobot penilaian 15%, video presentasi dengan bobot penilaian 40%, dan terakhir wawancara atau sesi tanya jawab dengan bobot penilaian 45%.

Mengingat masih dalam masa pandemi, sama seperti tahun lalu, tahun ini pun lomba diselenggarakan secara online. Namun, penyelenggaraan secara online tetap saja tidak mengurangi ketegangan dan keseruan lomba, apalagi untuk para peserta. Mau tahu apa saja keseruannya, yuk kita simak beberapa cerita peserta pada saat mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti TBCCI tahun 2021

Aditha

Ikut serta sebagai peserta TBCCI untuk kategori individual Best of The Best Back Office, Aditha yang dikenal sebagai seseorang yang kalem dan lembut ini bercerita tentang pengalamannya ditantang untuk keluar zona nyaman. 

Aditha yang lebih sering menggunakan kamarnya untuk beraktivitas termasuk bekerja, ditantang untuk simulasi presentasi tanya jawab di jalanan depan rumahnya agar koneksi internet untuk nge-zoom lebih lancar.

“Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB,” ungkap Aditha. “Tidak terlalu ramai memang, tapi justru itu yang membuat sedikit panik, karena saya harus berbicara dengan volume suara yang terbilang keras. Suara keras saya tersebut dapat terdengar jelas oleh tetangga walaupun mereka berada di dalam rumah,” lanjutnya bercerita. 

Namun bukan itu yang membuat seru. Puncak serunya adalah Aditha malu, ketika ada seorang pengamen juga tukang sayur yang lewat dan melihat dengan tatapan aneh seolah-olah berkata ‘Mbaknya, ngapain?’. Tidak kalah malunya ketika ada tetangga yang sampai keluar rumahnya hanya untuk melihat siapa yang berteriak-teriak sendiri di jalan. “Tapi ya sudahlah,” Aditha berujar,

Aditha sendiri sebenarnya telah mengikuti TBCCI pada tahun 2020. Karena itu tahun ini Aditha merasa lebih siap dan jauh lebih tenang. Dia bisa menyusun strategi untuk dapat menjawab pertanyaan dengan fokus, lancar dan tenang. 

Simulasi wawancara yang diadakan beberapa hari sebelumnya sangat membantu Aditha dalam memperkirakan pertanyaan apa saja yang akan dikeluarkan dan menyiapkan jawaban-jawaban yang akan disampaikan,

Aditha telah menyelesaikan tahapan wawancara/tanya jawab online pada Selasa 7 September 2021 lalu. Walaupun sempat merasa tidak bersemangat dalam mengikuti lomba ini, Aditha merasa lega dan puas karena semua bisa terlewati. Aditha berharap semoga Allah SWT memberikan yang terbaik.

Dwi Nur

Berbeda dengan Aditha, tahun ini merupakan pengalaman pertama Dwi dalam mengikuti lomba TBCCI 2021. Dwi berbagi cerita, walaupun dalam kesehariannya sebagai agent contact center ia terbiasa berbicara dan ditanya oleh pelanggan, namun ketika harus berbicara dalam presentasi dan diberikan pertanyaan saat wawancara, Dwi merasa sangat gugup.

“Pengalaman yang seru persiapan lomba TBCCI 2021 adalah saat melakukan simulasi presentasi dimana dilakukan di ruang terbuka yang dapat dilihat oleh orang lain,” tutur Dwi. “Ketika itulah kaki saya gemetar dengan kuat saat melakukan presentasi (gemetar sama seperti saat melihat darah ataupun kejadian kebakaran). Bahkan saya merasakan kaki saya sangat amat lemas hingga malam hari setelah simulasi presentasi selesai,” ungkapnya lebih lanjut.

Namun menurut Dwi, pengalaman tersebut sangat amat berarti. Termasuk saat melakukan syuting video presentasi yang dilihat oleh orang lain, Dwi belajar untuk bisa lebih mengontrol diri agar tetap tenang. 

Selain cerita gemetaran saat syuting, Dwi juga bercerita tentang pengalaman seru lainnya saat mempersiapkan diri untuk melakukan tes tertulis. 

“Saya harus mengulang kembali cara belajar saya ketika kuliah yang sudah 9 tahun tidak saya lakukan yakni SKS (sistem kebut semalam) karena jika saya menghapal ataupun membaca materi dari jauh-jauh hari saya tidak dapat memahaminya,” celoteh Dwi. 

“Namun ketika saya SKS materi-materi tersebut dapat dengan mudah menempel pada otak saya seperti ada sebuah inspirasi yang masuk kedalam otak sehingga saya bisa memahami maksud dari materi-materi yang saya baca,” tambahnya melanjutkan cerita.

Alhamdulilah, kini Dwi telah menyelesaikan tahapan tanya jawab online, sebagai peserta Agent Inbound Publik dalam TBCCI tahun 2021. Bersaing dengan peserta lainnya, Dwi berharap dapat memperoleh predikat sebagai Platinum. Doa yang kencang yaa Mba Dwi!

 

Berty

Sedikit cerita seru dari Berty, peserta Agent Inbound Publik kategori individual TBCCI 2021. Menurut Berty, ikut serta dalam TBCCI membuatnya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru sebagai seorang agent contact center

“Hal yang paling seru yang memacu adrenalin saat persiapan lomba TBCCI adalah, ketika saya harus melakukan presentasi d iluar zona nyaman saya. Lebih tepatnya melakukan presentasi di teras rumah dimana ada orang yang lewat dan lalu lalang memperhatikan saya,” ujar Berty. 

“Pengalaman ini membuat saya harus melatih fokus untuk tetap berkonsentrasi dan mengatasi rasa tidak percaya diri dalam diri saya,” tuturnya lebih jauh.

Sama seperti Dwi, Berty yang ikut serta sebagai peserta Agent Inbound Publik dalam TBCCI tahun 2021 telah menyelesaikan tahapan tanya jawab online pada Senin 13 September 2021. Tiada persiapan dan usaha yang sia-sia ya Berty. Apapun itu, in syaa Allah Berty akan mendapatkan hasil terbaik dari TBCCI 2021.


Melia

“Proses perekaman video presentasi adalah yang paling menarik untuk saya. Berada diantara sutradara dan kru kamera membuat saya merasa seperti pembawa berita di TV. Saya memiliki demam panggung yang cukup mengganggu sebelumnya, namun sekarang saya merasa lebih percaya diri untuk tampil.” Demikian celoteh Melia, saat diminta bercerita soal pengalamannya mengikuti Lomba TBCCI 2021.

Tahun ini merupakan tahun kedua Melia mengikuti ajang TBCCI. Tahun ini, Melia terdaftar sebagai peserta kategori individual Best of the Best Agent Inbound. Melia bercerita bahwa dia mendapat dukungan luar biasa, berupa fasilitas dan suntikan semangat dari keluarga di kantornya, alias pimpinan dan rekan kerja.

“Kesan pertama saya dalam mengikuti pembekalan lomba adalah saya mendapatkan informasi yang lebih luas tentang keberadaan Contact Center di Indonesia, serta dapat berkenalan dengan Agent Contact Center dari instansi lain,” tutut Melia.

Persiapan lomba TBCCI yang dialami Melia cukup panjang. Memakan waktu hingga kurang lebih 3 bulan, dari persiapan ujian tulis, penyusunan skrip untuk presentasi, proses perekaman video presentasi, hingga tahap tanya jawab online. “Berbagai perasaan yang muncul selama 3 bulan cukup campur aduk, mulai dari tidak percaya diri, gugup, sampai perasaan bersemangat, dan optimis,” kenang Melia.

Alhamdulillah, Melia telah menyelesaikan tahapan tanya jawab pada minggu lalu, tepatnya 6 September 2021. Sekarang Melia sedang berharap-harap cemas menanti hasilnya. Apapun hasilnya, mengikuti TBCCI telah memperluas pengetahuan ilmu contact center, memberikan Melia pengalaman baru, dapat berkenalan dengan Agent Contact Center di instansi lain serta melatih softskill dalam public speaking. Wish you all the best, Melia.

Apapun hasil yang akan diperoleh dari lomba TBCCI Tahun 2021, Aditha, Dwi, Berty dan Melia telah menjadi pemenang. Pemenang yang berhasil menyelesaikan tantangan, berhasil mengalahkan ketakutan dan menjadikannya sebagai pengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun