Mohon tunggu...
Nella Swulan
Nella Swulan Mohon Tunggu... -

gambar huruf tersurat pun terserak di kubang dan dinding bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rimbun Angin, Lautan Engkau

6 Maret 2012   00:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RIMBUN ANGIN, LAUTAN ENGKAU

: Suamiku

di manapun adamu_ rimbun angin, di sini lembaran diri
bersandar kapuk dedaun, terbang renyai ayat ayat alam
masih di sini aku, di tikar dingin, ketika siang ke senja

mengempit jilidan buku: fiksi dan kisah nyata


senyata engkau di sana, sayang, sedang apa?
kabar katakan bahwa kau kemarin melaut
di arung lepas lautan, bersama sahabat silam
kenang dan terbahak bahak kisahkan masa remaja
menulis pagi, meneguknya di persahabatan tulus


ketika kau selami angin laut, berenang tepis dingin
demikian aku ingin melaut di tubuhmu, tenggelam muncul
diseret biduk bidukmu, gigil, lalu menghangat
menepi hendak kuletak, untuk lonjak menit senja yang pagi
bersamamu,  senantiasa pagi
remang dinding melembut dipiuh lentera remang
bila di sisiku, camar riang senandungkan decak riak


dihari rindang, di manapun adamu_ rimbun angin
kalam alam beserta
dan engkau lautan, lautan engkau

^^

MISS U MUCH, semoga memberkahi
*****
bandung, 28 September 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun