Oleh Nella Anisa, Mahasiswa Psikologi Islam UIN Imam Bonjol Padang.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara tropis yang diberi limpahan sinar matahari sepanjang tahun. Sinar matahari terdiri atas sinar ultraviolet (UV). Dalam beberapa hal, memang benar bahwasannya sinar UV bermanfaat untuk manusia di antaranya untuk membunuh bakteri dan menyintesis vitamin D. Namun, di samping manfaat tersebut , sinar UV juga dapat merugikan manusia jika terpapar terlalu lama di bawahnya terlebih lagi kulit kita.
Kulit kita adalah organ terbesar tubuh dan memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai faktor lingkungan yang merugikan. Salah satu faktor lingkungan yang dapat membahayakan kulit adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Paparan berlebihan terhadap sinar UV dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk penuaan dini, kerusakan sel DNA, dan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi kulit kita dari sinar UV tersebut, dan salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya.
ISI
Sunscreen adalah produk lotion kimiawi yang dirancang khusus untuk melindungi kulit dari sinar radiasi UV. Sunscreen bekerja dengan maksimal dan juga mengandung bahan-bahan yang dapat menyerap atau bahkan memantulkan sinar UV sebelum mencapai lapisan kulit yang lebih dalam. Terdapat dua jenis sinar UV yang utama, yaitu sinar UVA dan UVB, dan sunscreen yang efektif harus melindungi kulit dari kedua jenis sinar tersebut. Yang mana sinar UV dapat menyebabkan kulit terbakar dan kemungkinan terburuk bisa terkena kanker kulit.
Pertama-tama, sinar UVB adalah jenis sinar UV yang paling terkait dengan penyebab utama terbakarnya kulit akibat sinar matahari. Paparan berlebihan terhadap sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar, kemerahan, dan menyebabkan risiko terjadinya kanker kulit. Sunscreen yang mengandung bahan aktif seperti avobenzone, oxybenzone, atau octyl methoxycinnamate dapat menyerap sinar UVB dan mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar ini.
Sinar UVA, di sisi lain, dapat menembus lebih dalam ke dalam kulit dan merupakan penyebab utama penuaan dini. Paparan berlebihan terhadap sinar UVA dapat menyebabkan keriput, garis-garis halus, serta hilangnya kekenyalan dan elastisitas kulit. Sunscreen yang mengandung bahan seperti titanium dioksida, zinc oksida, atau avobenzone, dapat memantulkan atau menyerap sinar UVA sehingga mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar ini.
Penggunaan sunscreen secara teratur dan sesuai dengan petunjuk adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal. Sunscreen harus diaplikasikan secara merata ke seluruh permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, minimal 15 hingga 30 menit sebelum terpapar sinar UV. Ini memungkinkan waktu bagi bahan aktif dalam sunscreen untuk diserap oleh kulit. Selain itu, sunscreen harus diterapkan kembali setiap dua jam atau setelah berenang atau berkeringat secara signifikan.
Selain melindungi dari paparan sinar UV, sunscreen juga dapat membantu menjaga kulit agar tetap lembab. Beberapa sunscreen mengandung bahan-bahan pelembap yang membantu mengunci kelembaban dalam kulit, sehingga mencegahnya menjadi kering dan pecah-pecah.
Sunscreen juga dapat membantu mencegah timbulnya bintik-bintik hitam atau flek hitam pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. Beberapa sunscreen juga mengandung bahan pemutih atau bahan-bahan yang dapat menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Maka dari itu penggunaan sunscreen secara teratur, dapat mengurangi risiko terjadinya hiperpigmentasi dan juga dapat menjaga kulit agar tetap cerah merata.