Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jejak Purba di Nusantara

13 Agustus 2020   17:38 Diperbarui: 13 Agustus 2020   17:48 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berawal dari teman yang seorang guru sejarah dan juga salah satu pakar kurikulum di indonesia mengajak bertemu dan ternyata dia minta di temani untuk membahas manusia purba, mungkin karena saya pendengar yang baik karena pendidikan saya dia juga tahu bukan di wilayah itu. Di perbincangan yang berlangsung selama 8 jam ini sebenar nya ada beberapa yang saya ingin tambahkan yaitu mengenai keberadaan manusia purba di flores yang di tengarai masih hidup sampai sekarang dalam jumlah yang cukup signifikan dan di temukan oleh banyak penjelajah dan peneliti barat.

Pesan layanan netizen

"Biasanya penulis mengkaji sesuatu itu dari sudut pandang filsafat dan tidak untuk menyimpulkan sesuatu, juga pendekatan filsafat dan sains ini berusaha penulis jabarkan argumen dan bantahan nya di setiap tulisan agar setiap pembaca bisa menyimpulkan sendiri sesuai selera".

Kita mulai dari cerita timothy drew yang datang ke flores pada tahun 1977 dia datang sebagai seorang peneliti burung dan indonesia juga di ketahui sebagai salah satu sarang burung paling eksotis dalam arti sesungguh nya jangan berfikir konotatif. Dia melakukan ekspedisi di flores bersama teman nya Dr. Gary Ward dan satu orang indonesia Drajat saputra.
Dia mengatakan ketika dalam ekspedisi mereka di kejut kan oleh telapak kaki manusia tetapi ukuran nya sangat kecil yang pada awal nya di duga sebagai anak kecil.

"kasian bro ini ada bocah nyasar ampe sini kali ya"

Mereka pun menelusuri jejak nya dan menemukan makhluk dengan jejak kecil itu ternyata bukan anak kecil dan bukan manusia menurut timothy.Dia menjelaskan wajah nya lebih tua penuh dengan bulu tapi mereka berjalan tegap dan jelas bukan anak kecil.
Lalu mereka pun memutuskan untuk mengambil foto makhluk itu tetapi gagal karena mereka di sergap oleh sekelompok manusia kerdil ini dalam jumlah yang banyak.

Timothy yang menceritakan kisah ini berhasil selamat karena memanjat pohon sampai tidak ketahuan oleh makhluk ini tetapi kedua teman nya menurut kesaksian timothy tidak selamat mereka mati di cabik -- cabik dan di makan oleh makhluk itu yang dia sebut sebagai ebu gogo.

Siapa ebo gogo itu?

Timothy yang selamat itu kemudian mencari bantuan ke penduduk lokal flores dan melaporkan nya ke kantor polisi atas kejadian itu. Polisi tidak percaya dengan cerita timothy karena makhluk itu hanya mitologi flores dan belum ada kejadian selama puluhan tahun ketika mereka bertugas di sana. Jadi kesimpulan dari polisi si timothy ini hanya menceritakan sebuah alibi padahal kedua teman nya di bunuh oleh dia dan menuduh makhluk mitology sebagai pelakunya.

Timothy pun di penjara se umur hidup di bali baru selesai masa tahanan nya pada tahun 2013 karena dia meninggal. Cerita ini juga di film kan dalam judul "the cannibal in the jungle".

Jadi apakah ebu gogo itu ada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun