Mohon tunggu...
Neli
Neli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sarjana Ilmu Keperawatan

Mahasiswa aktif semester 6 dengan Jurusan S1 Keperawatan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada. Minat dan bakat Meiliki di dunia tulis menulis (CopyWriter, content Writer, penulis artikel dan esai), Public Speaking (Moderator dan Mc), isu sosial, kepemimpinan, Desain Grafis dan pengabdian. Pengalaman berorganisasi sebagai Sekretaris Jenderal BEM kampus pada tahun 2023 dan Koordinator bagian wanita PMII komisariat Ilmu Eksakta pada tahun 2022. Pengalaman kerja sebagai CopyWriter Pt. Funvita Indonesia dan Mahasiswa Kampus yang mengajar Angkatan ke-5.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Konflik Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

23 Maret 2024   04:35 Diperbarui: 23 Maret 2024   04:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pemimpinan Indonesia dalam ASEAN Outlook in Indo-Pacific dapat diterima oleh kedua kekuatan utama (AS dan China) berdasarkan kapasitas Indonesia sebagai 'pemimpin ASEAN' dan 'sebagai jembatan' terjadinya dialog antara dua kekuatan besar dalam forum-forum ASEAN plus  (Agastia,  2020).  Diplomasi  pertahanan  menjadi  salah  satu  opsi  di  samping penguatan  kekuatan pertahanan sebagai upaya self-help sebagai strategi dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah, tanpa meninggalkan prinsip bebas aktif yang tidak memihak (Waluyo, 2023).

Sementara dari Kebijakan pemerintah, Indonesia memprioritaskan pembangunan guna mencapai pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercantum dalam Visi Indonesia 2045, di mana Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu prioritas utama (Bappenas, 2019). Walaupun penguatan kemandirian ekonomi dan penguatan peran Indonesia dalam diplomasi lebih tinggi daripada penguatan kapasitas pertahanan/militer, hal tersebut tetap menjadi perhatian pemerintah RI seperti yang tergambar dalam pembangunan Minimum Essential Force dalam menghadapi ancaman eksternal terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dan negara. Menkopolhukam sampaikan pemerintah akan terus melakukan kebijakan penguatan pertahanan, termasuk antisipasi ancaman di laut Natuna.

Dalam konteks politik, menjaga kedaulatan NKRI melibatkan upaya untuk memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi internasional dan regional, terutama di forum ASEAN, serta mempertahankan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif. Mengingat posisi geografis Indonesia yang strategis, adalah penting untuk mempertahankan keseimbangan dalam hubungan dengan kedua kekuatan besar tersebut, sambil menegaskan hak dan kedaulatan atas wilayahnya.

Sebagai  negara  yang  secara  geografis dekat tetapi tidak terlibat langsung dalam sengketa tersebut, Indonesia diharapkan dapat berperan efektif dalam mendudukkan para  negara pengklaim untuk mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. Peran Indonesia dalam penyelesaian sengketa Laut China Selatan setidaknya dapat didasarkan pada:

  • Meningkatkan Manajeman Perbatasan Wilayah Laut Natuna
  • Peningkatan Kegiatan Ekonomi melalui Eksplorasi Minyak di Wilayah Laut Natuna Pemerintah Indonesia terus berupaya memenuhi pasokan energi yang terus meningkat.
  • Meningkatkan Kapabilitas Pertahanan di Wilayah Laut Natuna.
  • Adapun kekuatan  TNI  yang  perlu  dibangun  dikepulauan  Natuna  adalah sebagai berikut
  • Membangun Pangkalan SukhoiSu-27
  • Siagakan 4 Helikopter AH-64E Apachec
  • Menambah 1 Batalion Infantri dari Kodam Bukit Barisand
  • Patroli Skuadron Jet Pekanbaru
  • Menambah Puluhan Kapal dari   Armabar TNI AL dengan adanya kekuatan TNI di Natuna tentu bisa menjadi alarm bagi Indonesia   terhadap   ancaman   yang   datang   dari   ketegangan LAUT    CHINA    SELATAN.    Penempatan pasukan    yang didukung oleh fasilitas yang memadai adalah sebuah keharusan, agar keamanan dan keutuhan NKRI dapat terjaga.

Diplomasi preventif dalam menyelesaikan konflik cukup berpengaruh terhadap adanya kesadaran negara-negara untuk tidak membantu keadaan. Sebagai negara yang berperan besar dalam penyelesaian konflik dikawasan Laut China Selatan, partisipasi Indonesia diakui oleh dunia internasional. Upaya-upaya yang dilakukan Indonesia untuk terus aktif mencari jalan konsolidasi dan menghancurkan arti penting kawasan Laut Cina Selatan juga dirasakan oleh dunia internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun