Terminologi "metafora" berasal dari bahasa Yunani, yaitu kombinasi dari "meta," artinya "di atas," dan "pherein," artinya "memindahkan." Secara etimologis, metafora berarti "pengalihan citra, makna, atau kualitas sebuah ungkapan kepada suatu ungkapan lain"
Aristoteles, seorang filsuf dan ilmuwan Yunani, lahir pada tahun 384 SM di Stagira, Macedonia. Ia adalah murid Plato di Akademi selama 20 tahun dan kemudian menjadi guru Alexander Agung. Setelah kematian Plato, Aristoteles mendirikan sekolahnya sendiri, Lyceum, di Athena, di mana ia mengajar dan melakukan penelitian selama 12 tahun. Aristoteles dikenal sebagai "Bapak Ilmu Pengetahuan" karena kontribusinya yang luas dalam berbagai bidang seperti logika, fisika, metafisika, etika, dan politik. Ia juga mengembangkan metode deduktif dalam logika yang menjadi dasar bagi logika forma.
Aristoteles mengartikan metafora sebagai pemberian nama yang berasal dari bidang lain. Proses pemindahan nama ini dapat dilakukan dari hal-hal yang umum ke khusus, dari yang khusus ke umum, atau bahkan dari bidang yang sama ke bidang lain dengan analogi. Metafora ini hanya efektif jika ada empat syarat yang berkaitan, yaitu A:B = C:D, di mana unsur yang terdapat dalam metafora berupa ekspresi harfiah dan ekspresi imajinasi metafora.Aristoteles juga mengembangkan Teori Substitusi, yang menjelaskan bahwa dalam sebuah metafora, kata aslinya diganti dengan kata lain yang memiliki persamaan atau analogi.Â
Misalnya, kalimat "My poem is a knife" (Puji saya adalah pisau) menggunakan metafora untuk menjelaskan makna puji yang abstrak dengan menggunakan objek konkret seperti pisau.Menurut Aristoteles, fungsi utama metafora sebagai stilistika atau ornamen retoris, khususnya majas. Dia lebih mementingkan metafora sebagai ekspresi linguistik daripada sebagai konsep berpikir yang menghasilkan ekspresi tersebut.
 Metafora digunakan untuk memperindah ungkapan-ungkapan dalam puisi dan membantu memahami konsep abstrak dengan cara berpikir yang efektif. Teori Perbandingan, yang identik dengan definisi etimologis diatas, menjelaskan bahwa metafora merupakan ungkapan figuratif yang didasarkan pada perbandingan. Misalnya, kalimat "Guru adalah matahari bangsa" menggunakan metafora untuk menunjukkan kemiripan antara guru dan matahari sebagai pemberi 'terang' dan 'kehangatan. Dengan demikian, Aristoteles melihat metafora sebagai sarana berpikir yang efektif untuk memahami konsep abstrak dan memperindah ungkapan linguistik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H