Mohon tunggu...
Nelfi Syafrina
Nelfi Syafrina Mohon Tunggu... -

Penulis.Guru ekskul menulis SDIT Al Muchtar Bekasi\r\nhttp://nelfisyafrina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seru-seruan di Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Sariawan

21 Mei 2014   12:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 17 Mei 2014 lalu, saya berkesempatan mengikuti acara Kompasiana Nangkring, bersama Kuldon Sariawan. Seperti yang sudah dianjurkan panitia, saya sebagai peserta datang setengah jam sebelum acara dimulai. Saya sudah melihat beberapa orang hadir di The Cone, FX Lifestyle Center itu sebenarnya. Tapi entah kenapa, belum ada yang mengisi daftar hadir. Karena, saya meihat daftar hadir peserta masih kosong. Dan saya yang pertama mengisi daftar hadir tersebut. Hehehe... rajinnyaaa :P

Setelah mengisi daftar hadir, saya pun dikasih godybag yang berisi produk Kuldon Sariawan dan produk lainnya yang diproduksi oleh Deltomed. Lalu panitia mempersilakan saya untuk mencicipi snack dan minuman hangat yang sudah mereka siapkan.

Sebagian isi godybag. Sisanya sudah diambil saudara saya yang berkunjung ke rumah di hari yang sama ^_^

Begitu masuk ke ruangan The Cone, saya sungguh terkesan dengan penataan kursi bagi para peserta Kompasiana Nangkring ini. Maklum, saya baru kali ini mengikuti acara bersama Kompasiana. Yang pasti ruangannya sangat nyaman dan ditata se-homy mungkin. Sehingga para peserta bisa saling berinteraksi dengan nyaman.

Kompasianer menikmati welcome drink

Sebagai seorang ibu tanpa asisten, saya terpaksa mengajak putra saya ke acara ini. begitu melihat ruangan yang ditata dengan hangat ini, anak saya serasa di rumah sendiri. Sehingga dia main dengan leluasanya di dalam ruangan yang sangat luas. Dalam hati, saya berdoa, semoga panitia mengizinkan anak saya dalam ruangan ini hingga acara berakhir anti.

Ternyata doa saya dikabulkan Allah. Pukul 10.10 acara pun dimulai. Dan anak saya tidak disuruh keluar ruangan. hehehe senangnyaaa... Mbak Veve Adeline sebagai MC yang juga penyiar radio, mulai memandu acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Sariawan. Tema acara kali ini adalah “Jangan Anggap remeh Sariawan” . Para peserta diminta juga melakukan kultwit saat acara berlangsung. Bagi peserta dengan twit terbanyak mengenai acara ini, maka akan mendapat golden ticket menuju Solo. Wow! Siapa yang nggak ngiler mendengarnya.

MC : Mbak Veve sedang beraksi

Saya pun langsung mengambil HP dan mulai melakukan kultwit. Sambil membuat twit tentang acara ini, Mbak Veve mempersilakan Bapak Nyoto Wardoyo, President Direktur PT Deltomed Laboratories, menyampaikan materi mengenai produk Kuldon Sariawan.

Menurut Pak Nyoto, Kuldon Sariawan ini dibuat dari bahan alami (herbal) yang ada di Indonesia. Saat ini produk herbal semakin lama makin maju dan dicari oleh masyarakat. Indonesia merupakan penghasil biodifikasi nomor dua di dunia. Itu artinya Indonesia berkesempatan mengembangkan produk berbahan dasar herbal. Oleh karena itu Deltomed konsisten dalam riset dan teknologi bidang herbal.

Kuldon Sariawan aman dikonsumsi oleh dewasa dan anak di atas usia 6 tahun. Kuldon Sariawan sudah melalui pemeriksaan mutu berdasarkan Simplisia (sesuai dengan Farmakope Herbal Indonesia). Yang paling penting, sebagai seorang muslim, ternyata Kuldon Sariawan ini sudah mendapat sertifikasi halal. Jadi tidak ada keraguan lagi untuk mengkonsumsi Kuldon Sariawan jika kita menderita sariawan.

Bapak Nyoto Wardoyo menyampaikan materi produk Kuldon Sariawan

Setelah Pak Nyoto menyampaikan materi tentang produk Kuldon Sariawan, selanjutnya, Dr Drg. Dewi Priandini, Sp.Pm, dokter ahli mulut dari Departement Gigi dan Mulut FKG Universitas Trisakti, menjelaskan tentang Sariawan.

Menurut Drg. Dewi, penyebab sariawan belum diketahui secara pasti. Biasanya, Dua Faktor Predisposisi berikut ini yang memicu timbulnya sariawan. Yaitu Faktor Predisposisi Lokal dan Sistemik. Faktor Predisposisi Lokal antara lain adalah karena alergi, trauma (benturan), makanan / minuman, mikro organismer, streptoccus dan virus.

Salah satu pencetus sariawan adalah karena alergi terhadap pasta gigi. Deterjen yang terdapat dalam pasta gigi-lah yang membuat munculnya sariawan di bibir penggunanya. Jika Anda sering mengalami sariawan setelah menyikat gigi, mungkin saja Anda alergi terhadap pasta gigi tersebut. Makanan penyebab sariawan antara lain cokelat. Coba perhatikan sariawan yang muncul setelah memakan cokelat, berarti Anda alergi terhadap cokelat.

Sedangkan Faktor Predisposisi Sistemik adalah karena berbagai penyakit imunitas penyakit endokrin (Kencing Manis), penyakit immunosupresi (HIV/ AIDS), Defisiensi nutrisi, Defisiensi Haematologic ( Spt kurang zat besi, vitamin B12, Asam Folat, dan vitamin B Kompleks), stres dan hormonal.

“Orang yang mengalami gangguan jiwa, pasti tidak pernah sariawan,” kelakar Drg. Dewi. “Karena mereka sudah tidak ada lagi yang membuat mereka stres.”

Menurut penelitian, wanita berusia 20-29 tahun lebih rentan menderita sariawan. Sariawan ini juga bisa menjangkiti anak yang terlahir dari orangtua yang sering mengalami sariawan. Jika kedua orangtuanya sering mengalami sariawan, anak mereka 90 % akan sering juga mengalami sariawan.

Bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, kemungkinan bisa lebih sering mengalami sariawan. Jadi jika Anda mengalami sariawan setelah meminum atau suntik KB, ada baiknya Anda konsultasi ke dokter, karena mungkin saja itu akibat dari kontrasepsi yang Anda gunakan.

Jika sedang mengalami sariawan, sebaiknya perhatikan penyebabnya agar mudah mengobatinya. Biasanya sariawan akan sembuh dengan sendirinya jika penderita memperhatikan pola makan dan istirahat yang cukup, lalu berkumur dengan obat kumur salin hangat. “Pemberian obat untuk mengurangirasa sakit dan mempercepat penyembuhan, khususnya untuk sariawan yang besar,” tutup Drg Dewi.

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Dr. Abrijanto SB, Busuness Development Manager PT Deltomed Laboratories tentang Panas Dalam.

Dr. Abrijanto SB memberikan materi Panas Dalam

Istilah panas dalam tidak ditemukan dalam dunia medis. Ini hanya istilah masyarakat Indonesia untuk beberapa gejala penyakit yang dideritanya. Biasanya panas dalam disebabkan karena kurang memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Seperti makan terlalu banyak, sehingga lambung penuh menyebabkan makanan tidak tercerna dengan baik. Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan buang air besar. Diperparah dengan kondisi seseorang yang kurang mengkonsumsi serat dan minum air putih serta olah raga. Akibatnya, muncul sariawan dan tenggorokan panas.

Menurut Dr. Abrijanto, saat ini sudah menjadi tren masyarakat mengkonsumsi obat herbal yang khasiatnya setara dengan obat konvesional. Obat herbal ini terdapat di sekitar kita. Seperti Daun Saga manis, Bunga krisan, akar Alang-alang, Licorice, dan daun Thimy.

Kuncinya adalah cara mengolahnya agar tidak membuat efek samping yang membahayakan bagi tubuh kita. Karena, sekali pun obat herbal, jika salah mengolahnya, maka akan berdampak membahayakan bagi tubuh, terutama organ hati manusia. Kuldon Sariawan mengandung formula herbal yang memiliki manfaat setara dengan pengobatan medis.

Herbal seperti mempunyai khasiat tersendiri. Seperti daun saga manis mengandung glycyrrhizin yang berfungsi sebagai anti radang. Akar alang-alang dan bunga krisan yang berkhasiat menyegarkan atau antipiretik/ penurun panas serta mengurangi rasa sakit. Ekstrak licorice dan daun Thimy yang berkhasiat untuk anti radang dan ani septik.

Jika keluarga Anda mengalami sariawan, Kuldon Sariawan bisa diminum 3 kali sehari 1-2 tablet. Untuk anak-anak, dosisnya setengah dosis dewasa.

Sesi Dr Abrijanto berakhir, Bapak Nyoto Wardoyo kembali tampil sambil menjelaskan tentang cara pembuatan Kuldon Sariawan di pabrik Deltomed. Pabrik ini terletak di lahan seluas 8 ha di Nambangan, Wonogiri.

Awalnya pabrik deltomed berdiri tahun 1976 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pabrik ini bermula dari industri rumahan penghasil obat-obatan herbal dari sari tumbuhan alami. Saat ini pabrik Deltomed dilengkapi engan teknologi modern dengan fasilitas lengkap. Pabrik ini mampu memproduksi obat herbal hingga lima kali lipat untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik di Indonesia mau pun luar negeri.

Produk Deltomed antara lain, Antangin, OB Herbal, OB Herbal Junior,Antalinu, Natur Slim, Srongpas, Pil Tuntas Kuldon Sariawan dan Rapet Wangi.

Semua proses pembuatan obat herbal dilakukan oleh mesin berteknologi tinggi. Mulai dari pemilihan bahan baku. Lalu dibersihkan, dikeringkan dan diekstraksi dengan menggunakan mesin khusus yang steril sesuai standar GMP (Good Manufacturing Product) Eropa, GMP Indonesia (CPOTB/Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik). NSF (National Santitation Food), FDA serta peraturan 3A dalam pembuatan produknya.

Saya cukup terkesima melihat foto peralatan super modern yang diperlihatkan Pak Nyoto melalui InFocus. Belum ke sana saja, saya sudah melongo seperti itu. bagaimana kalau saya melihat langsung pabrik dan mesinnya itu ya? hehehe...

Acara pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Adayang menarik, salah satu peserta bertanya tentang asal nama Kuldon. Ternyata menurut Pak Nyoto, arti dari Kuldon adalah cooling down atau meredakan. Keren ya! ^_^

Selesai sesi tanya jawab, acara belum berakhir, kami diminta membuat kelompok sesuai dengan meja dan tempat duduk kami masing-masing. Karena acara selanjutnya adalah sebuah games tentang Kuldon Sariawan.

Games dengan tema “Pick Your Herbal” ini mengharuskan kami terlibat aktif dalam kelompok. Saat ini sesama kompasioner dalam satu kelompok jadi makin akrab karena harus menemukan herbal yang digunakan dalam pembuatan Kuldon Sariawan. sebelumnya panitia sudah menyiapkan berbagai macam rempah dan tanaman herbal dalam sebuah keranjang kecil. Nah kami diminta menemukan herbal yang hanya digunakan untuk membuat Kuldon Sariawan.

Kompasianer diminta memilih herbal yang digunakan untuk membuat Kuldon Sariawan dari aneka rempah yang ada di dalam keranjang kecil ini.

Saking bersemangatnya saya dan tim sekelompok, kami tidak memperhatikan perintah panitia. Ternyata kami kudu menyertakan juga keterangan dari herbal itu sebanyak-banyaknya. Saya pikir cukup membuat satu keterangan saja. Setelah itu kami buru-buru mengumpulkan hasil ‘penemuan’ kami. Ternyata kami kurang dalam penjelasan. Kelompok kami pun tidak mendapatkan hadiah untuk games ini.

[caption id="attachment_337376" align="aligncenter" width="371" caption="Mencari herbal untuk meracik Kuldon Sariawan"][/caption]

Games selanjutnya adalah menyusun puzzle. Panitia membagikan setumpuk puzzle yang isinya ada beberapa bukan dari pasangan puzzle yang harus kami buat. Kami harus menukar kepingan puzzle yang bukan pasangannya itu pada kelompok lain. Hal ini membuat permainan makin seru. Karena kami harus menyodorkan kepingan puzzle kami pada rekan kompasioner di kelompok lain.

Walau pun sebelumnya banyak dari kami yang tidak saling mengenal. Untuk menuntaskan games ini, kami tidak malu lagi saling menyapa dan menawarkan keping puzzle yang tidak kami butuhkan untuk diganti dengan yang kami butuhkan.

Untuk games ini, kelompok saya juga tidak berhasil memenangkannya. Tapi tetap tidak mengurangi rasa gembira saya bertemu sesama kompasianer di sini. Sesi terakhir adalah bagi-bagi dorprize. Ada 3 kompasianer yang mendapatkan dorprize berupa hp senilai satu juta rupiah. Dilanjutkan berfoto bersama dan makan siang. Ah sungguh tak terasa, tiga jam berlalu dengan sangat cepat.

Terima kasih tak terhingga kepada kompasiana nangkring dan deltomed. Semoga saya bisa ikut lagi kegiatan kompasiana nangkring di acara lain. ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun