Mohon tunggu...
NELA OZIZAH 1
NELA OZIZAH 1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak adanya ghost gear terhadap kerugian ekonomi nelayan kecil

2 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 2 Mei 2024   15:42 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahukah kalian apa itu ghost gear?

Ghost gear adalah sebutan dalam dunia perikanan yang memiliki nama lain jarring yang tidak bertuan atau jarring yang ditinggalkan atau dibuang oleh nelayan ke laut, sehingga menjadi salah satu penyumbang sampah laut. Dampak dari Ghost gear salah satunya yaitu berdampak bagi ekonomi nelayan kecil. Jaring ikan yang diapakai nelayan kebanyakan jaring yang terbuat dari bahan plastic yang sulit terurai. Sampah laut dapat bertahan selama satu abad atau lebih, sehingga mengancam populasi spesies laut di semua tingkat rantai makanan melalui konsumsi (ingestion), jebakan (entrapment), dan pencekikan (entanglement). Ghost gear yang terdapat di laut dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang dan spesies - spesies ikan didalamnya, karena dengan adanya ghost gear ikan dan spesies laut lainnya dapat terperangkap didalamnya sehingga akan menyebabkan kematian spesies yang terperangkap.

Banyak nelayan kecil yang mengalami kerugian dengan adanya ghost gear. Biasanya kerugian yang dialami nelayan kecil karena adanya ghost gear yaitu kerusakan baling-baling karena tersangkut pada ghost gear dan tersangkut dengan jaring nelayan yang masih aktif. Oleh karena itu nelayan kecil harus membersihkan dan memperbaiki alat tangkapnya serta baling-baling yang terjerat dalam ghost gear. Nelayan kecil yang terdampak ghost gear akhirnya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki alat tangkap dan baling-baling kapal yang terjerat. Pendapatan nelayan yang berkurang juga dapat mempengaruhi penurunan pengeluaran biaya kebutuhan sehari-hari nelayan itu sendiri. Nelayan cenderung akan membersihkan dan memperbaiki alat tangkap dan baling-baling yang tersangkut ghost gear karena mereka mempertimbangkan waktu untuk melakukannya lebih sedikit, sehingga mereka dapat melakukan penangkapan ikan kembali.

Dengan hal ini potensi pendapatan nelayan kecil akan menurun. Dengan adanya hal tersebut nelayan kecil akan mengalami kemiskinan karena kerugian tersebut, padahal sebagai nelayan kecil penghasilannya pun tidak tetap dan tergolong rendah. Kebanyakan dari mereka bekerja hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mereka harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapat uang lebih, sehingga dapat mencukupi kebutuhannya. Hal ini sangat miris terjadi di Indonesia karena banyak nelayan kecil di Indonesia yang terjerat kemiskinan. Seharusnya untuk mencegah hal tersebut terjadi terus menerus pemerintah alangkah baiknya memberikan Langkah tegas terhadap oknum yang membuang jaring ke laut. Dan selain pemerintah, Masyarakat Indonesia juga harus melek dengan kelestarian laut demi kelancaran ekosistem di dalamnya dan ekonomi nelayan kecil. Selain itu perlu juga dilakukan langkah pengendalian yaitu dengan mengolah limbah jaring yang meresahkan menjadi barang yang dapat bermanfaat kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun