ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala batuk, pilek, bahkan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.
Infeksi saluran pernapasan akut atau biasa disebutInfeksi  Saluran  Pernafasan  Akut  (ISPA),  proses  infeksi  akut  berlangsung  selama  14  hari  yang  disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas, mulai dari hidung (saluran atas)  hingga alveoli (saluran  bawah), termasuk  jaringan adneksanya,  seperti sinus,  rongga  telinga  tengah  dan pleura (Depkes RI, 2010 ).World  Health Organization(WHO)  2008  menyatakan  ISPA  merupakan  salah  satu  penyebab  kematian tersering pada anak di negara yang sedang berkembang. Infeksi saluran pernafasan akut ini menyebabkan empatdari  15  juta  perkiraan  kematian  pada  anak  berusia  di  bawah 5  tahun  pada  setiap  tahunnya  dan  sebanyak  dua pertiga dari kematian tersebut terjadi pada bayi.
Pergantian   musim   dari   musim kemarau ke musim hujan menyebabakan   system   imun   pada seseorang menjadi bekerja lebih ekstra, yang  mengakibatkan  imun  seseorang mengalami  penurunan. Umumnya gejala ISPA dapat berupa  demam,  batuk,  pilek, bersi-bersin dan sakit tenggorokan. Virus dan bakteri  ini  dapat  ditularkan  ke  orang lain  dengan  cara  penyebaran  melalui udara  ketika  bersin,  perilaku  hidup sehatyang kurang baik.
Gejala Umum ISPA
- Batuk
- Pilek atau Hidung Tersumbat
- Demam
- Sakit Tenggorokan
- Sesak Napas
- Lemas dan Lelah
- Nyeri Kepala
- Nyeri Otot atau Badan Pegal
Gejala Serius yang Membutuhkan Penanganan Medis Segera
- Sesak napas parah atau sulit bernapas.
- Demam tinggi (lebih dari 39C) yang tidak membaik setelah 2-3 hari.
- Batuk berdarah atau dahak berwarna kehijauan dan kental.
- Kebiruan pada bibir atau kulit akibat kekurangan oksigen.
- Kesadaran menurun, seperti sulit dibangunkan atau terlihat sangat lemas.
Tips Melindungi Keluarga dari ISPA
- Menjaga Kebersihan
- Menggunakan Masker
- Menguatkan Imunitas
- Hidrasi dan Istirahat
- Mengelola Lingkungan
Pengobatan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Untuk kasus ringan yang disebabkan oleh virus, pengobatan umumnya bersifat suportif, seperti istirahat cukup, konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi, serta penggunaan obat pereda gejala seperti parasetamol untuk demam dan nyeri. Jika ISPA disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik yang sesuai.Â
Daftar Pustaka
., N. and DAMANIK, D. (2019) "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS DATUK BANDAR TAHUN 2018", JURNAL ILMIAH KOHESI, 3(4). Available at: https://kohesi.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/view/96 (Accessed: 24November2024).
Laelasari, E. and Iriani, D.U. (2015) Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala ISPA Pada Balita di Desa Citeureup Tahun 2014. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25690.
Utomo, Dhanan S., et al. "Model Berbasis Agen Bagi Penyebaran Penyakit ISPA Pada Musim Hujan Di Bandung Selatan." Journal of Technology Management, vol. 11, no. 1, 2012.