Dibanyak daerah terdapat cara unik untuk membangunkan sahur, berbagai macam cara dan penyebutannya. Dulu saya tinggal di komplek rumah dinas, yang dimana rumah-rumah berdekatan satu sama lain, keakraban pastinya sudah jelas terlihat dengan seringnya anak-anak hingga orang dewasa membangunkan sahur. Mereka membawa gerobak yang disetelkan lagu-lagu islami lalu sambil bersenandung ikut menyanyikannya, iring-iringan itu berputar sekitar jam 3 pagi, hampir setiap hari dan tidak pernah ada tawuran atau menyalakan petasan.Â
Lalu, seiring berjalannya waktu saya pindah rumah ke komplek perumahan yang jarak rumahnya tidak terlalu dekat dan saat bulan Ramadan datang tidak ada lagi orang yang membangunkan sahur seperti dulu, semua bangun sendiri tanpa ada suara-suara itu. Memang, rasanya berbeda sekali tetapi mungkin inilah yang dinamakan perkembangan zaman. Secara, kita hidup di zaman teknologi yang canggih, dengan menyetel alarm saja kita bisa terbangun tanpa harus ada yang membangunkan, hehe.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H