Kalau kita mau obyektif, kita akan temui kejanggalan secara scientific.
Kalangan nakes seperti sedang frustrasi. Mereka seperti kehilangan pegangan keilmuan basic mereka sendiri.
Barangkali karena mereka diposisikan sebagai ujung tombak. Bertarung bagaikan matador dengan banteng yang tidak tampak dibalik APD mereka yang menyesakkan.
Kondisi yang melelahkan sehingga amat sangat mungkin menyebabkan  disorientasi para nakes dalam menuntun kita semua.
Barangkali akibat terlalu kelelahan atau terlalu dekatnya dengan subyek dalam waktu yang sangat intens membuat semuanya jadi semakin kabur, blurr.
Saya pun menangkap  kecenderungan arogansi lembaga-lembaga kesehatan dunia. Perang konsep tentang kelonggaran PSBB dan kegamangan semua kalangan akan konsekuensinya.
Saya bersimpati dan berempati kepada kalangan nakes, tapi situasi begini juga tidak lepas dari sikap kementrian terkait yang serba membingungkan.
Mereka suruh kita stay at home, PSBB, tanpa membekali kita dengan apa yang harus kita lakukan selama PSBB supaya imun kita makin baik dan kuat.
Mereka cuma wanti-wanti "stay at home' dan biarkan mereka jadi frontliners. Ya betul-betul jadi sasaran tembak Covid19.
Bahkan lembaga kesehatan dunia itu sendiri seperti tidak menganggap benang merah setiap kasus fatalitas Covid19 dengan komorbid yang umumnya berasal dari keluarga penyakit metabolic syndrome.
Jika untuk hal mendasar saja abai, bagaimana kita bisa cari solusinya. Mau sampai kapan kita akan diteror sniper Covid19?