Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Balik Bayan, Pulang Kampung Coy

18 Mei 2020   13:00 Diperbarui: 18 Mei 2020   12:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Saya menonton video youtuber Khalid Al Ameri yang satu  ini sambil nangis. Aneh? Mungkin aneh ya. Kenal juga nggak ngapain ikutan nangis. 


Video ini mengisahkan Khalid Al Ameri kasih surprised ke ARTnya yang orang Mindanao, Filipina bulan Desember yang lalu. 

Leila sudah kerja 5 th di keluarga Youtuber kondang itu. Dia sudah siap untuk melakukan packing dalam BalikBayan box untuk dikirim pulang ke Mindanao. 

Surprised pertama Khalid adalah dia membayari ongkos box Balikbayan dan isinya. Tentu Leila happy banget, tapi masih ada lagi, Khalid sang majikan ikut ngawal BalikBayan box bareng Leila. Leila sangat terharu, majikannya baik banget. Beruntungnya dia.

Khalid ikut mengantar Leila sampe di rumah keluarganya. Di sana Khalid sadar bahwa Balikbayan box itu pada akhirnya tidak berarti apa-apa ketimbang nilai silaturahim bersama sanak keluarga di kampung halaman, itu lah yang terpenting. Well, happy ending. 

Tapi tetap saya menonton sambil nangis. Lihat Leila disambut keluarganya yang berasal dari kalangan masyarakat bawah yang sangat sederhana tapi luar biasa hangat sambutan mereka bikin tangis saya makin deras.

Saya masih terus menangis, terutama bukan melihat kebahagiaan Leila atau kebaikan hati Khalid Al Ameri. Saya menangis karena yang terbayang masa pemerintahan mendiang Presiden Marcos, Filipina itu cukup kaya raya dan terpandang.  

Bahkan saat itu mungkin setara atau sedikit lebih berpengaruh di Asia Tenggara daripada Indonesia. Expat-expat mereka menduduki posisi penting di perusahaan multi nasional tempat saya bekerja dulu. Juga di era 80-90an, pemandangan umum band atau penyanyi di kafe-kafe terkenal atau hotel berkebangsaan Filipina.

Tapi apa yang terjadi sekarang, paska tumbangnya rezim Marcos, ketidakstabilan politik terus menerpa Filipina. Mereka tidak bisa bangkit mengejar ketertinggalan dengan negara Asia Tenggara lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun